Minggu, 28 April 2013

Kawasaki ER-6n


 
Motor Kawasaki ER-6n pertama kali masuk Indonesia pada Desember 2012 oleh Kawasaki Motor Indonesia selaku pemengang merek Kawasaki.

Dilansir situs Kawasaki Indonesia, motor tersebut dibanderol Rp 102,5 juta on the road Jakarta, dan didatangkan langsung dari Jepang dalam bentuk CBU (Completely Build Up).

Kawsaki Er-6n disokong mesin 649 cc 4 - Langkah, 2 silinder sejajar DOHC, 8 Valve yang dikawinkan transmisi 6 percepatan. Mesin tersebut bisa melontarkan tenaga 53 kW (72.1 PS) pada 8.500 RPM dan torsi maksimum 64 N.m (6.5 kgf.m) pada 7.000 RPM.
 
Berikut spesifikasi motor Kawasaki ER-6n:

Rangka



  • Suspensi Depan: 41 mm Telescopic Fork
  • Suspensi Belakang: Monoshock Suspension
  • Rem Depan: Cakram Twin Port
  • Rem Belakang: Cakram Twin Port
  • Ban Depan: 120 / 70ZR17M / C (58W)
  • Ban Belakang: 160 / 60ZR17M / C (69W)
  • PxLxT: 2.100 mm x 770 mm x 1.110 mm
  • Berat: 204 kg
  • Tangki Bensin: 16 Liter

Mesin:


  • Tipe: 4 - Langkah, 2 silinder sejajar, 649 cm3
  • Tenaga: 53kW (72.1 PS) / 8.500 RPM
  • Torsi: 64 N.m (6.5 kgf.m) / 7.000 RPM
  • Diameter x Langkah: 83 x 60 mm
  • Valve System: DOHC, 8 Valve
  • Sistem Bahan Bakar: Fuel Injeksi
  • Sistem Pengapian: Digital System
  • Sistem Pendinginan: Coolant
  • Perbandingan Kompresi: 10.8 : 1

Drivetrain


  • Jumlah Transmisi: 6 - Speed
  • Primary Reduction Ratio: 2.095 (88 / 42)
  • Tipe System Final Drive: Chain Drive
  • Kopling: Wet Multi - Disc

sumber: detik oto

Label:

Sabtu, 20 April 2013

Manfaat Ciuman

.com/ 
1.    Mereka yang mencium pasangannya setiap pagi (setiap hari) sebelum berpisah, berpotensi hidup 5 tahun lebih lama ketimbang mereka yang tidak melakukannya.




2.    Berciuman berdampak positif bagi rasa percaya diri. Membuat Anda merasa dihargai dan membantu menjernihkan pikiran Anda.




3.    Riset menyatakan bahwa ciuman-ciuman yang dilakukan dengan penuh gairah setiap hari (sedikitnya 60 detik setiap ciuman) dapat menurunkan kelebihan berat badan. Saatnya untuk berdiet dengan ciuman!




4.    Berciuman diakui sebagai pelepas stres.  Ciuman yang bergairah dapat mengurangi ketegangan pikiran, mengurangi energi negatif, meningkatkan perasaan bahagia, dan menurunkan  kadar hormon kortisol, yang merupakan hormon pemicu stres.




5.    Berciuman mengaktifkan 30 otot-otot wajah sehingga dapat membuat wajah lebih kencang dan menghindarkan pipi peyot dan meningkatkan sirkulasi darah di wajah.




6.    Berciuman sangat baik bagi jantung, karena dapat menghasilkan zat adrenalin yang membuat jantung Anda memompa lebih banyak darah ke seluruh tubuh.  Sering berciuman telah terbukti secara ilmiah dapat menstabilkan aktivitas kardiovaskular, menurunkan tekanan darah, dan kadar kolesterol.




7.    Mereka yang sering berciuman akan berkurang kemungkinannya untuk mengalami infeksi perut, kandung kemih, dan gangguan peredaran darah.




8.    Selama berciuman, zat anbodi alami diproduksi melalui liur. Juga, air liur mengandung semacam zat anestesi yang dapat mengurangi rasa nyeri.




9.    Berciuman dapat mengurangi kecemasan dan meningkatkan kadar oksitoksin (oxytocin ), yaitu hormon yang membangkitkan rasa tenang dan damai. 




10.     Zat endorphin yang diproduksi saat berciuman , 200 kali lipat lebih kuat  dari morfin,sehingga cukup ampuh untuk mengurangi rasa nyeri. 
sumber: info unik
pixel

Label:

Kebanggaan pria di depan wanita

Pria Bangga di Hadapan Wanita Karena Kelebihan ini

PRIA dan wanita memang dilahirkan dengan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun, dalam diri pria ada beberapa hal yang mereka dapat banggakan. Apakah itu?

Seorang pria selalu bangga jika ia dapat melakukan hal terhebat di hadapan wanita. Dan ada beberapa hal yang membuat mereka sempurna ketika melakukannya tersebut membuat mereka tampil percaya diri. Lantas, apa saja kelebihan yang membuat mereka tampak hebat di depan kaum hawa? Berikut ulasannya menurut Times of India.



Makan banyak tanpak khawatir bobot tubuh naik

Pria selalu dapat makan apa pun yang mereka kehendaki tanpa harus mengkhawatirkan bentuk tubuh atau bahkan berat badan mereka. Mungkin mereka diberkati dengan metabolisme yang sangat baik, sehingga mereka dapat makan apapun yang mereka inginkan. Dan itulah kelebihan yang dimiliki pria, tapi tidak pada wanita.

Kemampuan mereka untuk memperbaiki sesuatu

Pria dilahirkan untuk memiliki keahlian dalam pintar memperbaiki alat atau perabotan rumah tangga. Ya, jika berhubungan dengan pekerjaan kasar, pria selalu dapat memperbaikinya, berbeda dengan wanita.

Dewa games

Tidak heran, jika pria kecanduan games. Entah itu games online atau games komputer. Ya, games bagi mereka ibaratkan sebuah pertarungan yang rela mereka korbankan meski dengan wanita

Label:

Jumat, 19 April 2013

Tips Alami Menghilangkan Bekas Jerawat

Tips Alami Menghilangkan Bekas Jerawat

Banyak orang di dunia ini beranggapan bahwa jerawat merupakan hal yang harus dihindari. Bila jerawat di wajah muncul dapat mengurangi kecantikan atau ketampanan sebagian orang, apalagi orang yang sangat peduli dengan tampilan wajahnya, pasti akan merasa risau jika terdapat noda atau jerawat di kulit wajahnya. Penyembab umum penyebab munculnya jerawat ialah dikarenakan adanya sumbatan di pori-pori kulit oleh sebum yang berubah menjadi padat. Ada berbagai cara untuk mencegah jerawat dan menghilangkan jerawat, dengan cara tersebut Anda bisa terhindar dari penyakit kulit ini (jerawat).

Jika masalah jerawat sudah selesai teratasi, biasanya dari jerawat ini akan timbul bekasnya, terkadang menghilangkan bekas jerawat lebih susah dari pada menghilangkan jerawatnya itu sendiri. Oleh karena itu kali ini Artikel Menarik akan membahas tentang Tips Alami Menghilangkan Bekas Jerawat Wajah Anda.

Pada umumnya noda bekas jerawat berwarna merah atau coklat, dan akan sirna atau hilang dengan sendirinya. Perlu di ketahui, jika anda tidak menggaruk pada jerawat atau memencetnya, jerawat tidak akan meninggalkan bekas berupa lobang atau bopeng yang mendalam, namun jika masih muncul bekas jerawat, cari cara yang paling mujarab untuk membasminya..hehe. Salah satu caranya adalah dengan memaksa/mempercepat tumbuhnya lapisan kulit yang baru.
Untuk itu diperlukan dermabrasi atau teknik laser. Dan kebetulan terdapat sejumlah produk di pasaran yang di peruntukan untuk menumbuhkan kulit baru ini atau dermarbrasi. Namun begitu tetap cara tradisional selalu yang terbaik dan banyak menjadi pilihan karena tidak ada efek samping dari penggunaannya, walaupun hasilnya lebih lama di banding gunakan teknik dermarbrasi, jika sobat lebih memilih cara tradisional untuk mencobanya di rumah, maka cara-cara berikut ini bisa sobat lakukan:

Berikut ini saya berikan beberapa tips alami menghilangkan noda bekas jerawat dengan bahan-bahan Tradisional yang gampang didapatkan di sekitaran anda :
1.     Ambillah sepotong ubi kayu lalu kupas dan buang kulitnya. Kemudian bersihkan lalu parut secukupnya. Setelah itu campurkan dengan air secukupnya dan aduk sampai rata. Saring dan peras parutan ubi kayu tersebut untuk mendapatkan airnya. Cucilah muka anda atau poles ke muka anda seperti melakukan masker wajah biasanya. Lakukan selama seminggu dan lihat hasilnya.
2.     Tumbuk beberapa biji potongan kulit batang kayu manis dan buat menjadi seperti serbuk kayu yang halus. Caranya masih sama seperti point nomor 1, campurkan dengan sedikit air dan oleskan ke bekas jerawat dan coba lakukan tips ini selama seminggu. Lebih bagus dilakukan saat bangun tidur di pagi hari.
3.     Masih menggunakan irisan / potongan kulit batang kayu manis. Buat menjadi serbuk / hancurkan sampai halus dan campurkan dengan Madu. Tempelkan campuran serbuk kulit batang kayu manis dengan madu tadi ke bekas jerawat. Dan diamkan sampai kering. Tips ini lebih bagus anda coba saat mau tidur, sehingga akan lebih maksimal prosesnya
4.     Ambil 15 atau lebih daun sirih yang masih muda, cuci dengan air bersih dan tumbuk sampai halus. Sebelum di oleskan ke bekas jerawat, sebaiknya bersihkan / cuci wajah anda dengan air suam terlebih dahulu. Kemudian oleskan tumbukan daun sirih muda tersebut ke bekas jerawat atau seluruh muka, diamkan selama 30 menit atau sampai kering. Kemudian cuci wajah anda menggunakan sabun sampai bersih. Lakukan rutin 3x seminggu
5.     Gunakan kulit pisang Klutuk (pisang batu) yang sudah matang untuk di usapkan secara rutin ke seluruh permukaan wajah. Lakukan sebelum mandi, dan diamkan selama 10 menit. Setelah itu sebelum anda mandi, bilaslah dulu bekas olesan kulit pisang tersebut menggunakan air TEH yang sudah basi (Buat Teh 1 gelas dan biarkan dingin selama lebih dari 24 jam, lebih bagus lagi kalau malamnya anda taruh di luar rumah agar terkena embun).
6.     Tumbuk biji / buah pinang yang sudah agak tua sampai halus / lembut, campurkan dengan bunga mawar dan aduk sampai rata dan buat jadi masker. Lakukan rutin selama seminggu dan lihat hasilnya.
Nah, itulah tips bagaimana menghilangkan bekas jerawat secara alami. Semoga tips Alami Menghilangkan Bekas Jerawat Wajah Anda ini bermanfaat bagi Anda yang memiliki dan mengalami masalah dengan bekas jerawat.

Label:

Rabu, 17 April 2013

PERAWATAN DAN PERBAIKAN POWER STEERING

PERAWATAN DAN PERBAIKAN POWER STEERING
TOYOTA LAND CRUISER (HARDTOP) 1982
  1. Perawatan Pencegahan (Preventive Maintenance)
Perawatan pencegahan (preventive maintenance) adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa diterima.
Perawatan pencegahan yang dilakukan pada komponen-komponen power steering Toyota Land Cruiser ini adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, pipa saluran, tangki cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering gear box.
  1. Perawatan pada roda kemudi (Steering wheel)
Roda kemudi mempunyai peranan penting didalam sistem power steering, dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan adanya perawatan tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan kenyamanan dalam mengendarai kendaraan roda empat. Adapun pemeriksaan terhadap roda kemudi dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas pemeriksaan saja, tetapi jika terdapat kerusakan-kerusakan terhadap komponen perlu dilakukan penggantian.
Beberapa hal pemeriksaan untuk roda kemudi Toyota Land Cruiser :
  1. Pemeriksaan gerak bebas kemudi (free play)
  1. Saat engine berputar (hydrolik bekerja), set roda depan lurus menghadap ke depan.
  2. Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas 30 mm.
Gambar 4.1 Gerak Bebas Roda Kemudi (10)
  1. Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum jam untuk menambah gerak bebas. Setelah gerak main sudah sesuai spesifikasi kencangkan baut pengunci.
  2. Periksa juga kekendoran roda kemudi dengan menggerakkan ke depan dan ke belakang.
  1. Pemeriksaan stationary steering effort
  1. Tempatkan kendaraan pada permukaan yang rata, putar kemudi pada posisi lurus kedepan.
  2. Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda kemudi kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda kemudi kekanan dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan 1,5 putaran). Adapun harga steering effort yang diizinkan 4 kg.
Gambar 4.2 Stationary Steering Effort (10)
  1. Pemeriksaan kembali roda kemudi ke posisi tengah
Adapun cara pemeriksaannya adalah dengan melakukan tes jalan kira – kira kecepatan 35 km/jam putar kemudi 900 dan lepaskan roda kemudi setelah 1-2 detik. Apabila roda kemudi berputar kembali 700 atau lebih dianggap bagus.
Gambar 4.3 Pemeriksaan roda kemudi (10)

  1. Poros utama (Steering shaft)
Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas sebagai penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear box. Adapun perawatan pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika terdapat beberapa kerusakan komponen, lakukanlah penggantian.
  1. Pemeriksaan baut dan mur jika perlu.
  2. Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak lurusan.
  1. Pipa saluran oli
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering. Dalam perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin dan cermat. Untuk itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:
  1. Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.
  2. Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.
  3. Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi pengendapan oli di dinding pipa saluran.
  1. Tangki cadangan (Reservoir tank)
Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power steering Toyota Land Cruiser. Minyak yang digunakan adalah ATF (Automatic Transmision Fluid) Dextron atau Dextron II. Minyak power steering harus dicek secara teratur. Pemeriksaan minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.
Pemeriksaan untuk minyak power steering ini meliputi:
  1. Pemeriksaan jumlah minyak power steering.
Gambar 4.4 Pemeriksaan jumlah minyak (8)
      1. Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 – 600 C.
      2. Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri beberapa kali.
      3. Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5 mm atau lebih, lakukan buang angin (Air bleeding). Adapun cara melakukannya adalah :
  1. Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai rigid rack, sehingga kedua roda depan lepas dari lantai.
  2. Putar puli pompa minyak secara manual beberapa kali.
  3. Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
  4. Lepaskan high tension cable, Catatan: Hati – hati jangan menempatkan high tension cable dengan delivery pipe.
  5. Sambil menghidupkan stater motor beberapa kali, putar roda kemudi kekanan dan kekiri sebanyak lima sampai enam kali (selama 15 – 20 detik).
Catatan:
  • Selama membuang angin, tambahkan minyak agar jumlah minyak tidak habis.
  • Apabila membuang angin dilakukan dalam keadaan engine hidup, maka akan terserap udara oleh fluida. Oleh karena itu, buang angin harus dilakukan tanpa menghidupkan engine.
  • Hubungkan high tension cable. Hidupkan engine (idling).
  • Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung – gelembung udara didalam tangki cadangan fluida power steering.
  • Pastikan fluida tidak mengental dan jumlahnya mencapai posisi yang telah ditentukan pada level gauge.
    1. Penggantian fluida power steering
  1. Angkat roda depan dengan menggunakan dongkrak dan kemudian topang dengan rigid rack.
  2. Lepaskan slang balik dari tangki reservoir dan kuras minyak ke dalam penampung.
  3. Sambil menghidupkan starter motor beberapa kali untuk membuang semua fluida.
  4. Pasang kembali slang balik dengan benar, dan kemudian kencangkan slang balik dengan clip.
  5. Isi tangki reservoir dengan fluida yang baru sesuai spesifikasi sampai diatas posisi lower dari filter.
    1. Pemeriksaan tekanan fluida
Gambar 4.5 Pemeriksaan Tekanan Fluida (7)
  1. Lepaskan hubungan pipa tekanan dari rumah roda gigi.
  2. Pasang sisi pengukuran pada pompa dan sisi katup pada saluran tekan.
  3. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga temperatur fluida naik kira – kira 500 – 600 C.
  4. Hidupkan engine dan stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.
  5. Tutup penuh katup pengukur tekanan dan amati pembacaan pada alat pengukur, nilai tekanannya berada pada nilai standar 7, 3 – 8, 0 Mpa.


Catatan:
    1. Jangan menutup katup lebih dari 10 detik.
    2. Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.
  1. Jika tekanan rendah, perbaiki atau ganti pompa
  2. Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai standar sewaktu kondisi tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan dari pressure gauge.
  3. Apabila tidak sesuai dengan nilai standar, kemungkinan penyebabnya adalah saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen dan perbaiki jika perlu.
  1. Pompa power steering
Pompa merupakan suatu sistem power steering pada Toyota Land Cruiser yang harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.
Perawatannya meliputi :
  1. Pemeriksaan puli dari keausan dan kerusakan.
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas – batas toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya dengan sabuk.
  1. Pemeriksaan katup pengontrol aliran dan pegas katup
  1. Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli tersebut.
  2. Lihat dan periksa panjang pegas katup.

  1. Power steering gear box
Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km, dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan penggantian jika dianggap perlu.
Pemeriksaan steering gear box :
  1. Pemeriksaan bantalan
  1. Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
  2. Periksa keausan dari bantalan.
  1. Pemeriksaan poros sector dan gear sector.
  1. Periksa permukaan poros dari kerusakan dan keausan.
  2. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
  1. Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)
  1. Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
  2. Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.
  3. Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh beratnya sendiri.
Gambar 4.6 Pemeriksaan Poros Cacing dan Mur Bola (3)

  1. Pemeriksaan sil oli (Oli seal)
Periksa oli seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.
Catatan: pemeriksaan untuk poin diatas dilakukan dengan cara membongkar sistem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.
Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power steering yaitu pemeriksaan Drive belt. Drive belt berfungsi sebagai penggerak, maka apabila terdapat kerusakan pada drive belt ini akan berpengaruh kepada seluruh sistem power steering. Oleh karena itu drive belt harus selalu rutin diperiksa setiap 10.000 Km.
Pengoperasiannya meliputi :
  1. Pemeriksaan permukaan sabuk.
Apabila terdapat keretakan pada sabuk tersebut, maka sabuk harus diganti.
  1. Pemeriksaan ketegangan sabuk.
Sabuk yang longgar tidak dapat menggerakkan power steering sebagai mana mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar menggunakan alat pengukur ketegangan sabuk atau sering disebut dengan Belt Tension Gauge.
4.2 Perawatan Tak Terencana
Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di dalamnya perawatan darurat (emergency maintenance).
Perawatan tak terencana ini dilakukan adalah :
      1. Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran pada seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.
      2. Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan oleh temperature fluida yang cukup tinggi.
      3. Mengganti slang aliran fluida ketika terjadinya kebocoran yang di sebabkan karena robek atau terkena benda lain.
      4. Mengganti/melakukan buang angin pada fluida jika adanya udara pada fluida.
    1. Perbaikan
Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila seseorang menggunakan panca indranya seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, dan juga dengan sedikit perasaan untuk mengenali atau mengetahui suatu kerusakan dengan menemukan gejala kerusakan tersebut.
Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame. Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap kesulitan timbul di sistem kemudi.
Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan pemasangan kembali sistem power steering Toyota Land Cruiser (Hardtop).
Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan bagian-bagian yang mengalami kerusakan apakah diperbaiki (diganti), distel atau masih layak pakai.


      1. Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering
  1. Pengendalian kemudi kurang stabil.
  1. Penyebabnya :
  1. Pemasangan gear box kurang tepat.
  2. Ball joint kendor.
  3. Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
  4. Batang penghubung longgar.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Stel Pemasangan gear box
  2. Kencangkan kembali atau ganti balljoint.
  3. Cek tekanan ban.
  4. Stel atau ganti bagian batang penghubung yang aus.
  1. Kemudi berat
  1. Penyebab :
  1. Tali kipas kendor.
  2. Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida power steering terlalu banyak.
  3. Tekanan ban kurang.
  4. Pelumasan sambungan kurang.
  5. Ball joint lengan bawah aus.
  6. Steering column rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya
  2. Ganti fluida power steering.
  3. Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan ban
  4. Lumasi sambungan kemudi.
  5. Ganti ball joint lengan bawah.
  6. Periksa steering column.
  1. Putaran kemudi tidak berputar kembali dengan baik.
  1. Penyebab :
  1. Tekanan ban kurang.
  2. Pelumas kurang pada ball joint / tie-rod.
  3. Front wheel alignment (FWA) atau spooring salah.
  4. Tie-rod end rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Cek tekanan ban.
  2. Tambah pelumasan pada ball joint / tie-rod.
  3. Periksa Front wheel Alignment.
  4. Ganti tie-rod dengan yang baru.
  1. Timbulnya suara gemetar
  1. Penyebabnya :
  1. Pemasangan ball joint dan steering linkage kendor.
  2. Tie-rod end rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Periksa dan stel ball joint serta steering linkage.
  2. Ganti tie-rod end yang baru.
  1. Timbulnya suara berdecit.
  1. Penyebabnya :
  1. Vane pompa panas atau rusak.
  2. Drive belt slip atau kendor.
  3. Drive belt rusak.
  1. Cara mengatasinya :
  1. Perbaiki vane pompa.
  2. Stel ketegangan drive belt.
  3. Ganti drive belt.
      1. Overhoul
Overhoul merupakan suatu kegiatan perbaikan dan pemeriksaan keseluruhan dari suatu perlengkapan elemen mesin seperti bongkar pasang khususnya sistem power steering Toyota Land Cruiser (Hardtop). Kegiatan overhaul yang dilakukan pada sistem ini adalah:
  1. Membuka dan membongkar pompa power steering.
  2. Analisa terhadap pembongkaran pompa.
  3. Merakit pompa power steering.
  4. Membongkar steering gear box.
  5. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.
  6. Merakit steering gear box.
Pembongkaran dan pemasangan pada komponen-komponen diatas:
  1. Membuka dan membongkar pompa power steering
Sebelum pompa power steering dibongkar, buka dan lepaskanlah semua jenis pengikat dan lepaskan saluran fluida dari pompa yang terlebih dahulu membuang fluida dari tangki cadangan. Setelah itu buka sabuk dari puli dengan cara membuka mur puli. Kemudian barulah dilakukan pembongkaran dengan cara:
  1. Jepitkan pompa pada ragum, jangan terlalu kuat.
  2. Buka suction connector dan katup pengontrol aliran serta pegas katup pengontrol.
Gambar 4.7 Membuka Suction Connector (10)
  1. Lepas plat sisi belakang dengan menggunakan palu plastik.
  2. Lepaskan O-ring dari plat belakang.
  3. Lepaskan poros pompa, cam ring dan vane plate dari rumah depan pompa.
  4. Gunakan tang snap ring untuk melepas snap ring.
  5. Lepas rotor dan plats depan dari poros pompa.
Gambar 4.8 Melepas Snap Ring (10)
  1. Analisa terhadap pompa power steering.
  1. Periksa katup pengontrol aliran (Flow control valve)
  1. Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk dengan lembut ke dalam lubang oleh beratnya sendiri.
  2. Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah yang berlawanan dan pastikan udara tidak keluar dari ujung.
  3. Bila ditemukan pegas tidak sesuai dengan spesifikasi 36 – 38 mm, jika diluar nilai spesifikasi ganti pegas.
Gambar 4.9 Pengukuran Pegas Katup Pengontrol Aliran (7)
  1. Periksa rotor dan vane plate.
  1. Ukur celah antara rotor dan vane plate dengan feeler gauge dengan celah maksimum 0.03 mmm, bila melebihi nilai max ganti rotor.
  2. Ukur tinggi, tebal dan dan panjang vane plate. Tinggi max, 8.0 mm, tebal min 1.77 mm, dan panjang min 14.97 mm.
  3. Periksa puli dari keausan dan kerusakan.
  4. Ganti seal oli semuanya jika dirasakan perlu.
Gambar 4.10 Mengukur celah rotor dan vane plate (10)
  1. Merakit.
Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan dengan fluida power steering.
  1. Pasang pegas dan katup pengontrol aliran pada rumahnya.
  2. Pasang O-ring yang baru pada union lubang tekan
Gambar 4.11 Memasang Pegas, Katup Pengontrol Aliran dan O-ring (10)
  1. Pasang O-ring dalam dan O-ring luar yang baru pada plat depan.
  2. Pasang plats depan pada poros pompa serta pemasangan rotor pada poros pompa.
Gambar 4.12 Urutan pemasangan plat depan, dan rotor pada poros (10)
  1. Pasang pen lurus pendek pada plat depan, luruskan lubang dowel pin pada sisi plat dengan dowel pin pada dudukan pompa.
  2. Pasang kam ring, tepatkan lubang dan pen masukkan kam ring dengan tanda menghadap ke depan.
Gambar 4.13 Pemasangan Kam Ring (10)
  1. Pasang snap ring, setelah memasang snap ring angkat rotor dan periksa bahwa sudah masuk ke couter sunk part.
  2. Pasang vane plate dengan bagian yang bulat menghadap ke keluar.
Gambar 4.14 Vane plate (10)
  1. Pasang plat belakang dan O-ring, tepatkan lubang plat dengan pen kemudian pasang plat.
  2. Pasang rumah belakang sertakan pasang O-ring yang baru, pukul rumah belakang ke dalam. Sebelum rumah belakang dipasang, terlebih dahulu memasang gasket pada rumah pompa.
  3. Pasang sambungan hisap (Suction connector) sertakan dengan memasang O-ring yang baru.
  4. Ukur preload poros pompa, Periksa bahwa poros berputar dengan lembut tanpa adanya suara abnormal.
  5. Setelah merakit pompa, pasang semua saluran – saluran pompa baik dari tangki cadangan maupun menuju ke steering gear box.
  6. Kemudian isi fluida pada tangki cadangan dengan ATF Dextron II. Dan lakukan pembuangan angin pada power steering (Air bleeding).
  1. Membongkar steering gear box.
Sebelum melakukan pembongkaran, terlebih dahulu buka dan lepaskan baut penghubung antara poros kemudi dengan steering gear box beserta baut – baut pengikat lainnya. Urutan dalam pembongkaran steering gear box adalah :
  1. Lepas lengan kemudi (Pit man ARM).
  2. Buka mur pengunci sekrup penyetel dan Buka tutup kemudi poros sektor dengan empat baut.
Gambar 4.15 Melepas Baut Petutup Kemudi (5)
  1. Tahan poros sektor diposisi lurus kedepan pada waktu melepaskannya dari kotak gigi. Jangan melepas poros sektor dari rumah gigi dengan palu atau alat pemukul lainnya.
Gambar 4.16 Melepas poros sector (10)
  1. Buka mur pengunci secrup penyetel bantalan roda gigi cacing dan lepaskan sekrup penyetel bantalan.
Gambar 4.17 Melepas mur pengunci (5)
  1. Tarik keluar poros cacing (Worm Shaft) dari rumah roda gigi.
Jangan membongkar mur bola (ball nut) dari poros cacing (worm shaft) dan hindarkan agar (ball nut) tidak membentur ujung poros cacing.
  1. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.
    1. Lakukan perbaikan yang diperlukan dan penggantian komponen-komponen dari steering gear box jika ditemukan keausan, kerusakan atau kondisi abnormal lainnya.
    2. Periksa poros cacing (Worm shaft) dan mur bola (Ball nut) dari keausan dan kerusakan.
    3. Lakukan pengujian pada poros cacing terhadap mur bola dengan cara menahan poros kearah vertical dan periksa mur bola turun dengan gerakan yang mulus. Jika penurunan mur bola karena beratnya sendiri tidak lancar, periksa poros cacing jika ada kebengkokkan dan alur bola mendesing, penyok atau ada benda lain.
Gambar 4.18 Pemeriksaan Mur Bola dan Poros Cacing (5)
    1. Periksa bantalan poros cacing dari keausan dan kerusakan, ganti bantalan dan luncuran bantalan jika rusak.
    2. Bila perlu ganti luncuran bantalan dalam roda gigi dan juga ganti luncuran bantalan dalam secrup penyetel.
Gambar 4.19 Melepas luncuran bantalan (5)
    1. Periksa permukaan poros sector yang bergeseran dengan bos serta periksa gigi – gigi jika kemungkinan rusak dan ukur diameter poros menggunakan micrometer.
Gambar 4.20 Poros sector
    1. Periksa celah dorong poros sector menggunakan feeler gauge. Celah maksimum 0.04 mm, jika perlu pasang cincin dorong yang baru untuk mendapatkan celah oli yang minimum diantara poros sector dan secrup penyetel.
Gambar 4.21 Pengukuran celah oli (5)
    1. Periksa oli seal, jika perlu ganti oli seal dengan yang baru.
    2. Periksa tutup rumah kemudi terhadap kerusakan dan keausan dan ukur diameter dalam bushing.
    3. Periksa rumah kemudi terhadap kerusakan dan ukur diameter dalam rumah kemudi.
Gambar 4.22 Rumah Kemudi
  1. Merakit steering gear box
  1. Oleskan grease pada pada bushing dan seal oli.
  2. Pada saat memasang, harus berhati – hati jangan sampai merusak seal oli dan beri gasket cair pada secrup tutup ujung.
  3. Pasang poros cacing dan mur bola pada rumah kemudi serta pasang bantalan pada poros cacing.
  4. Kencangkan baut tutup rumah kemudi bagian depan, sambil mengencangkan baut pada tutup pastikan poros cacing dapat berputar dengan lancar dan lembut.
Catatan: Tutup rumah kemudi ini sudah terpasang saat memasang poros cacing, urutan pemasangannya adalah mur bola, tutup rumah kemudi dan poros cacing.
Gambar 2.23 Pemasangan secrup penyetel bantalan (10)
  1. Pasang dan stel secrup penyetel bantalan kencangkan secrup penyetel dengan pelan – pelan.
  1. Pasang sekrup penyetel dan cincin dorong pada poros sector, set mur bola diposisi tengah dari poros cacing.
  2. Masukan poros sector dalam rumah kemudi, sehingga pertengahan gigi saling berkaitan.
Gambar 4.24 Posisi center antara gigi sector dan gigi mur bola (10)
  1. Oleskan cairan perapat pada gasket dan tutup rumah kemudi. Pasang tutup rumah kemudi diatas gasket dan kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.
  2. Kendorkan secrup penyetel semaksimal mungkin, kemudian kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.
  3. Set poros roda cacing pada posisi netral dengan cara menghitung jumlah putaran poros dan putar kembali poros setengah dari jumlah putaran poros tersebut.
  4. Setel beban mula total dengan cara memutar secrup penyetel sambil mengukur beban mula sampai diperoleh beban mula yang benar.
Catatan : Pastikan bahwa poros roda gigi cacing berada pada posisi netral.
  1. Kencangkan mur pengunci secrup penyetel poros sector.
Gambar 4.25 Mengencangkan mur pengunci penyetel poros (5)
  1. Pasang gear box pada kedudukannya kembali, kencangkan baut pengikat gear box pada chasis.
  2. Pasang pit man arm, tepatkan tanda pada poros sector dengan tanda pada pit man arm.
Gambar 4.26 Tanda pada Pit Man Arm dan Poros Sector (10)
  1. Pasang pit man arm pada batang pengantar (Relay rod) dan sambungan kemudi (Steering linkage).
  2. Periksa dan stel gerak bebas kemudi.
  3. Pasang saluran hisap dan saluran tekanan dari pompa power steering ke steering gear box.
Ban merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari sistem kemudi. Ada dua hal yang sangat perlu diperhatikan yakni :
  1. Balancing
Agar mendapatkan kestabilan roda depan yang sama perlu dilakukan balancing. Balancing merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menjaga kestabilan dan kerataan ban, agar tidak terjadi keausan terhadap roda depan. Tujuannya agar dalam mengendarai mobil dapat berjalan dengan baik dan benar.
  1. Penyetelan roda depan (Front Wheel Alignment)
Front Wheel Alignment atau spooring adalah cara untuk menyetel sudut roda depan pada kendaraan yang sesuai dengan spesifikasinya.
Penyetelan ini bertujuan agar mendapatkan keamanan, kenyamanan dan ekonomis seperti :
    1. Meringankan kemudi.
    2. Menstabilkan kemudi.
    3. Memperkecil keausan ban, sehingga ban dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang cukup lama.
    4. Meluruskan roda kemudi ke posisi lurus setelah membelokkan roda dengan sempurna.
Prosedur pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh pengemudi, tetapi hasilnya tidak teliti dan maksimal. Untuk itu, agar memperoleh hasil yang benar bawahlah kendaraan ke bengkel.

Label:

Makalah Power Steering


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Pada era sekarang ini perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi mengalami kemajuan yang sangat pesat. Banyak dilakukan pengembangan dan penelitian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Perkembangan teknologi transportasi sangat cepat terutama dalam bidang otomotif. Pada saat ini inovasi dalam otomotif semakin memanjakan pemakai, dengan adanya terobosan teknologi yang terbaru harus mampu memenuhi tuntutan pemakai (konsumen). Hal ini membuat pemakai lebih mudah, aman dan nyaman.sehingga para konsumen akan merasa puas dari keindahan kendaraan baik dari bagian eksterior maupun bagian interiornya. Selain itu juga disertakan perangkat keamanan dan kenyamanan yang lengkap, yang akan berfungsi optimal, meliputi : rem, suspense, kemudi dan lain sebagainya.
1.2  PERMASALAHAN
System kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila roda kemudidiputar, kolom kemudi meneruskan putaran ke roda  gigi  kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).
1.3  TUJUAN
Dengan adanya power steering pada system kemudi tenaga yang dikeluarkan pengemudi untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan menjadi ringan, sehingga pengemudi akan merasa aman dan nyaman ketika berkendara.
BAB II
LANDASAN TEORI
Power steering adalah perangkat atau system pada kendaraan yang berfungsi untuk meringkankan kemudi kendaraan. Sehingga kendaraan dapat bermanufer dengan mudahdan dapat bergerak dengan radius yang lebih kecil. Jenis power steering  mempunyai dua tipe, dimana masing-masing jenis diaplikasikan pada kendaraan tertentu sesuai dengan kapasitasnya, yaotu jenis hidrolis dan elektris. Power steering  jenis hidrolis bekerja dengan oli yang bertekanan tinggi sehingga kemudi menjadi lebih ringan. Contoh mobil yang menggunakan  jenis seperti ini adalah Toyota kijang, Isuzu Panther, BMW 320i, Timor, Honda Genio, dan lain-lain. Sedangkan jenis elektris bekerja menggunakan tenaga listrik dengan memakai motor listrik khusus power steering. Mobil yang memakai jenis ini adalah Suzuki Karimun, Masda Ventrend, Honda City.
BAB III
PEMBAHASAN
Power steering merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk meringankan memutar sistem kemudi kendaraan sehingga menghasilkan putaran kemudi yang ringan tanpa membutuhkan tenaga yang berarti untuk mengendalikan kemudi. Dalam perkembangannya power steering terbagi menjadi 2, yaitu : Hidrolik Power Steering dan Elektronik Power Steering.
1.      Hidrolik Power Steering
Hidrolik Power Steering adalah sebuah sistem hidrolik (servo hidrolik) yang berfungsi untuk memperingan tenaga yang dibutuhkan untuk memutarkan kemudi terutama pada kecepatan rendah dan menyesuaikannya pada kecepatan menengah serta tinggi. Pada kecepatan rendah gaya gesek ban dengan jalan cukup tinggi, apalagi untuk tipe ban tekanan rendah dengan telapak ban yang lebar.
Rack-and-pinion assembly merupakan unit hydraulic-mechanical dengan integral piston dan rack assembly. Di dalamnya ada satu rotary valve yang mengarahkan aliran minyal power steering dan mengontrol tekanan untuk mengurangi steering effort (suatu usaha daya yang diperlukan untuk memutar kemudi). Ketika kemudi diputar, tahanan yang terbentuk oleh adanya berat dari kendaraan dan gesekan roda ke ban, menyababkan torsion bar di dalam rotary valve menjadi agak cenderung melenceng. Hal ini akan merubah posisi valve spool dan sleeve, karena itulah diperlukan pengarahan pelumas bertekanan ke proper end yang terdapat pada power cylinder. Perbedaan tekanan pada sisi piston (yang dipasang pada rack) membantu menggerakkan rack untuk mengurangi langkah usaha putar. Pelumas di dalam power cylinder yang berlawanan didesak ke control valve dan kembali ke pump reservoir. Ketika steering effort berhenti, maka control valve akan diketengahkan oleh gaya melintir dari torsion bar, tekanan pada kedua sisi piston akan disamakan, dan roda depan kembali ke posisi lurus ke depan.
A.      Konstruksi System
Keterangan :
1.    Reservoir
2.    Unit pompa
3.    Pipa pendingin
4.    Unit pengatur sirkit aliran minyak
5.    Rumah gigi kemudi
6.    Saluran pembagi
Rack-and-pinion power steering system terdiri dari:
ü  Rack and pinion steering gear box
Rack Pinion/Gearbox adalah system penggerak Power Steering dari kemudi atas kemudian di teruskan ke bagian roda dengan dibantu oleh komponen understeel atau kaki-kaki kendaraan (tie rod, rack end, idle arm dll). Di dalam system RackPinion/Gearbox terdapat piston dan valve(katup) yang bekerja sesuai tekanan olie yang disalurkan melalui Vane Pump, selain itu terdapat juga seal-seal yang berguna menahan tekanan olie agar tidak bocor keluar.
ü  Power steering oil pump
Pompa PS berfungsi sebagai penyalur tenaga dari mesin dengan oli yang bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan ke bagian Rack Pinion/Gearbox melalui Selang Tekan (Selang bertekanan tingi). Posisi Vane Pump selalu berada di bagian atas dari RackPinion/Gearbox. Dan hampir setengahnya system Power Steering dikendalikan/ditentukan dari kerja Pompa, oleh karena itu bila terdapat kerusakan pada Pompa hampir dipastikan system Power Steeringnya juga tidak akan jalan alias rusak. Tipe pompa banyak sekali, antara lain : pompa torak, membran, plunger, roda gigi luar, roda gigi dalam, vane, screw dan lain-lain. Tekanan yang diperlukan merupakan tekanan secara menerus (continue), sehingga tipe pompa yang digunakan adalah tipe Vane atau Roda Gigi. Pompa menghasilkan tekanan dengan memanfaatkan putaran mesin, sehingga volume pemompaan sebanding dengan putaran mesin.
Pengaturan jumlah minyak yang mengalir keluar dari pompa diatur oleh flow control valve, sehingga selalu konstant. Pada kenyataannya, karena tahanan pengemudian pada kecepatan tinggi berkurang maka jumlah aliran minyak juga harus dikurangi, supaya stabilitas pengemudian tetap terjaga Pada power steering rpm sensing dan power steering yang mempunyai flow control valve dengan built-in control spool, jumlah aliran minyak akan diatur sesuai dengan kecepatan kendaraan.
Kerja pengaturan jumlah aliran fuida/ minyak oleh flow control valve dan control spool adalah sebagai berikut :
a). Pada Putaran Rendah
Pada putaran rendah (650 s.d. 1250 rpm), tekanan yang dihasilkan oleh pompa akan dialirkan ke dua saluran yaitu x (saluran ke flow control valve) dan y (saluran ke control spool). Aliran yang melewati saluran x sebagian kembali ke pompa dan sebagian lagi keluar (P1). Aliran P1 diteruskan melewati orifice 1 & 2 dan terbagi menjadi dua yaitu output pompa dan dialirkan ke sebelah kiri flow control valve menjadi tekanan P2. Perbedaan tekan P1 dan P2 tergantung putaran mesin. Pada saat putaran mesin naik maka terjadi kenaikan perbedaan antara P1 dan P2.
Apabila tekanan P1 melebihi kekuatan pegas ”A”, maka flow control valve akan bergerak kek kiri, sehingga membuka saluran pengeluaran ke sisi pengisapan pompa sehingga jumlah aliran pengeluaran tidak naik. Pada kondisi ini jumlah aliran minyak dikontrol pada ± 6.6 ltr/ min.
b). Pada Putaran Menengah
Pada saat putaran menengah (1250 s.d. 2500 rpm) tekanan pengeluaran pompa (P1) yang bekerja pada sisi kiri control spool valve mempunyai tekanan yang mampu mengalahkan tekanan pegas ”B”, sehingga control spool valve tergerakkan ke kanan. Dengan bergesernya control spool valve maka besarnya lubang orifice 2 berkurang, sehingga tekanan out-put pompa dan tekanan P2 berkurang yang menyebabkan flow control valve semakin bergeser ke kiri.
Jadi pada posisi putaran menengah control spool valve akan tergeser ke kanan dan memperkecil orifice 2 sehingga mengurangi volume fluida yang melalui orifice.
c). Pada Putaran Tinggi
Jika putaran mencapai lebih dari 2500 rpm, control spool valve akan optimum terdorong ke kanan sehingga menutup orifice 2 dengan sempurna. Pada kondisi ini out-put pompa dan P2 hanya melalui orrifce 1, sehingga jumlah alirannya menjadi kecil, yaitu 3.3 ltr/ min.
Di dalam flow control valve terdapat relief valve yang berfungsi untuk mengatur tekanan kerja. Jika tekanan kerja mencapai 80kg/ cm2, pegas relief valve akan terdorong sehingga relief valve terbuka dan P2 turun.
ü  Oil reservoir
Oil reservoir berfungsi untuk menampung oli P/S. 
ü  Tubes/Hose (selang)
Selang ini berfungsi yang menyalurkan oli yang bertekanan tinggi dari Vane Pump ke bagian Rack Pinion/Gearbox, dengan perputaran/rotasi yang sangat cepat maka dapat menimbulkan efek bunyi jika bahan selang yang dipakai kurang bagus kualitasnya.
A.      Prinsip Kerja Power Steering Hidrolis
Sistem power steering menggunakan tekanan hidrolis yang dibangkatkan oleh power steering pump gunanya adalah untuk mengurangi langkah usaha yang diperlukan untuk memutar kemudi. Power steering pump dipasang di depan engine. Pompa yang dipakai adalah tipe vane-type, dan digerakkan oleh crankshaft melalui drive belt.
Minyak power steering ditarik dari reservoir ke pompa pada saat mesin dalam keadaan hidup. Minyak ini ditekan oleh satu power steering switch dan control valve yang letaknya di dalam power steering pump.
1.      Electric Power Steering
Sistem Electronic Power Steering (EPS) termasuk di dalamnya komponen yang sama seperti pada sistem power steering konvensional. Sebagai tambahannya adalah sebuah solenoid valve pada power steering gear box, dan satu control unit dekat dibawah audio yang terletak di panel farcia tengah. Untuk mengontrol aliran oli pada steering gear box, disediakan satu solenoid yang bekerja berdasarkan arus dari control module yang menerima sinyal dari VSS (Vehicle Speed Sensor) dan TPS.
1.      Cara Kerja Electric Power Steering

Cara kerja Sistem Electric Power Steering (EPS) adalah saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk kondisi stand-by, bersamaan dengan itu indikator EPS pada panel instrumen menyala. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control Module untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch pun langsung menghubungkan motor dengan batang setir. Salah satu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi pada Control Module ketika setir mulai diputar. Disebut Torque Sensor, ia akan mengirimkan informasi tentang sejauh apa setir diputar dan seberapa cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan dinonaktifkan oleh Control Module.
Dengan begitu setir menjadi lebih berat sehingga meningkatkan safety. Jadi sistem EPS ini mengatur besarnya arus listrik yang dialirkan ke motor listrik hanya sesuai kebutuhan saja. Selain mengatur kerja motor elektrik berdasarkan informasi dari sensor, Control Module juga mendeteksi jika ada malfungsi pada sistem EPS. Lampu indikator EPS pada panel instrumen akan menyala berkedip tertentu andai terjadi kerusakan. Selanjutnya, Control Module menonaktifkan motor elektrik dan clutch akan melepas hubungan motor dengan batang setir. Namun karena sistem kemudi yang dilengkapi EPS ini masih terhubung dengan setir via batang baja, maka mobil masih dimungkinkan untuk dikemudikan. Walau memutar setir akan terasa berat seperti kemudi tanpa power steering.
Electric Power Steering (EPS) menggunakan beberapa perangkat elektronik seperti:
1.         Control Module: Sebagai komputer untuk mengatur kerja EPS.
2.         Motor elektrik: Bertugas langsung membantu meringankan perputaran setir.
3.         Vehicle Speed Sensor: Terletak di girboks dan bertugas memberitahu control module tentang kecepatan mobil.
4.         Torque Sensor: Berada di kolom setir dengan tugas memberi informasi ke control module jika setir mulai diputar oleh pengemudi.
5.         Clutch: Kopling ini ada di antara motor dan batang setir. Tugasnya untuk menghubungkan dan melepaskan motor dengan batang setir sesuai kondisi.
6.         Noise Suppressor: Bertindak sebagai sensor yang mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak.
7.         On-board Diagnostic Display: berupa indikator di panel instrumen yang akan menyala jika ada masalah sengan sistem EPS.
1.      Keungulan Electric Power Steering
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan kondisi kemudi.
1.         Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi ringan.
2.         Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3.         Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4.         Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau mendekati posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering effort agar kemudi lebih stabil.
5.         Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
6.         Sistem ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power steering normal masih bisa di dapat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian di atas dapet di ambil kesimpulan sebagai berikut :
Pada system Power steering daya pengemudian lebih ringan dari system pengemudi manual karena adanya tenaga dorong dari system hidrolik maupun elektrik


Daftar Pustaka :
Suratman, M. 2001. Servis dan Reparasi Auto Mobil. Bandung: pustaka Grafika
Ars94ps. (2012). Power Steering. http://www.ars94ps.com/component/option,com_frontpage/Itemid,1/. Diakses pada 27/11/2012

Label: