Selasa, 24 November 2020

Rangkaian Dan Fungsi Komponen Sistem Stater Alat Berat

 

Rangkaian Dan Fungsi Komponen Sistem Stater Alat Berat

Sistem starter menggunakan motor listrik sebagai pemutar sehingga sistem bahan bakar dan sistem pengapian (pada mesin bensin) dapat bekerja. Motor starter menggerakkan atau memutarkan mesin pada saat gigi pinion dan gigi ring gear pada roda penerus (fly wheel) berkaitan.
Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu sama lain untuk menghidupkan starter.

Komponen – komponen rangkaian sistem starter pada umumnya dapat dilihat  pada gambar dibawah ini.

Rangkaian starting pada unit alat berat memiliki perangkat pengontrol dan pelindung. Perangkat ini dibutuhkan untuk operasi alternatif motor starter serta untuk mencegah operasi saat mesin sedang berada dalam mode operasi karena alasan keamanan. Nama komponen rangkaian system stater alat berat antara lain : Battery, Cable & wire, Key start switch, Switch pengaman netral/switch pengaman clutch, Starter relay, Starter solenoid. 

Fungsi dari masing-masing komponen stater tersebut adalah :
1. Kunci kontak atau disebut dengan ignition switch berfungsi untuk mengaktifkan sistem stater dengan memberikan arus dari terminal ST (stater) pada kunci kontak ke solenoid. Off : terputus dari sumber tegangan yaitu baterai, ACC : Terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan acecoris, ON / IG : Terhubung ke sistem pengapian (Ignition ),
START : untuk Starting engine.

2. Keystartswitch mengaktifkan motor starter dengan cara menyediakan daya ke starter relay dari battery. Switch tersebut dapat dioperasikan secara langsung dengan menggunakan kunci atau tombol atau diaktifkan dari jarak jauh dengan menggunakan kunci pengontrol, serta dapat ditempatkan pada dashboard assembly atau pada kolom kemudi.

3. Baterai berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik sehingga dapat bekerja dan memutarkan mesin. Battery menyuplai semua kebutuhan energi listrik ke starter, sehingga starter dapat menggerakkan crank shaft engine.

4. Sekering (Fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem kelistrikan.

5. Kabel adalah konduktor yang dibungkus isolator dan berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada mobil, kabel dibedakan ukuran diameternya menurut penggunaanya. Kabel kecil digunakan untuk arus kecil dan kabel besar diguanakan untuk arus yang besar. Untuk penghubung pada sistem starter digunakan kabel yang cukup besar karena perlu arus yang besar. Aliran arus tinggi yang melalui motor starter membutuhkan kawat/wire yang harus berukuran cukup besar agar memiliki resistansi rendah.

6. Motor stater berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik atau energi gerak. Tenaga yang di hasilkan digunakan sebagai penggerak awal untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau fly wheel sehingga proses kerja engine dapat hidup.

7. Starter relay (switch magnet) /safety relay dapat dipergunakan dalam beberapa sistem starter. Switch ini terletak diantara key start switch dan starter solenoid. Switch ini merupakan sebuah switch magnet yang diaktifkan oleh daya dari battery yang disuplai melalui key start switch. Starter relay menggunakan sejumlah kecil arus dari key start switch untuk mengendalikan arus yang lebih besar ke starter solenoid serta mengurangi beban pada key start switch. 

8. Battery relay switch adalah untuk memutuskan atau menghubungkan negatif battery dengan body / chasis, ini disebut negative relay.

9. Switch Pengaman Netral atau Switch Pengaman Clutch
Alat berat yang dilengkapi dengan power shift atau transmisi otomatis memerlukan switch pengaman netral yang hanya memungkinkan operasi starter dalam posisi parkir atau netral. Switch ini dapat ditempatkan pada transmisi, pada shifter atau pada linkage. Kontak switch akan menutup pada saat selektor transmisi berada dalam kondisi parkir atau netral serta membuka pada saat selektor transmisi berada dalam posisi gigi yang lain.

Demikian pembahasan tentang rangkaian sistem stater dan fungsi komponennya, semoga bermanfaat.

Sumber: http://komponenalat-berat.blogspot.com/

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda