POMPA INJEKSI INLINE (sebaris)
Pompa injeksi bahan
bakar berfungsi untuk menekan bahan bakar dengan tekanan yang cukup melalui
kerja elemen pompa. Seperti telah diuraikan di atas bahwa pompa injeksi bahan
bakar berupa pompa injeksi sebaris (gambar 19) dan pompa injeksi distributor
(gambar 20).
Gambar .
Pompa injeksi sebaris tipe Bosch (PE)
Pompa injeksi
sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena pompa
injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder
mesin.
Gambar 21
menunjukkan elemen pompa yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder
(barrel) yang keduanya sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan
silindernya sekitar 1/1000 mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi
saat injeksi, walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut
alur pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang dipotong pada
bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang.
Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan
tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa
injeksi. Gerakan bolak-balik ini sesuai dengan cara kerja sebagai berikut
(Lihat gambar 22 dan gambar 23)
Gambar 21.
Elemen pompa injeksi in line
Gambar 22.
Proses kerja elemen pompa injeksi in line
Keterangan:
1= Plunyer 6= Sleeve
pengontrol plunyer
2= Silinder (barrel)
7= Pinion pengontrol plunyer
3= Alur pengontrol
8= Plunger driving face
4= Lubang masuk
elemen 9= Batang pengatur (control rack)
5= Katup penyalur
Gambar 23. Cara
kerja elemen pompa injeksi sebaris
(a) Pada saat
plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk
(feed hole) pada silinder ke ruang penyalur (delivery chamber) di atas plunyer.
(b) Pada saat poros
nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh tappet roller maka plunyer
bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas
lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa melalui
pipa tekanan tinggi ke
injector.
(c) Plunyer tetap
bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control groove bertemu dengan
bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan bakar terhenti.
(d) Gerakan pluyer
ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang
penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke
lubang masuk menuju ruang isap, sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang
disalurkan.
Ukuran elemen pompa
dapat dilihat pada gambar 24.
Tinggi pengangkatan
nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik turun juga sebesar 8 mm. Pada
saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer menutup lubang masuk kirakira 1,1 mm
dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan demikian plunyer baru
akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm. Langkah ini disebut “prestroke”
dan pengaturannya dapat dilakukan dengan menyetel baut pada tappet roller.
Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi (injection timing) bahan bakar
keluar pompa.
Gambar 24.
Ukuran pada elemen pompa
Jumlah pengiriman
bahan bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan kebutuhan mesin.
Governor mengatur gerakan control rack yang berkaitan dengan control pinion yang
diikatkan pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas terhadap
silinder. Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan dengan bagian bawah control
sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung pada posisi plunyer dan perubahan
besarnya langkah efektif (Gambar 25). Langkah efektif adalah langkah plunyer
dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer sampai control groove
bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi
plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai dengan besarnya langkah
efektif.
Gambar 25.
Pengontrolan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan
Penekanan bahan
bakar dari elemen pompa ke injector diatur oleh katup penyalur (delivery
valve). Katup penyalur ini berfungsi ganda, yaitu selain mencegah bahan bakar
dalam pipa tekanan tinggi mengalir kembali ke plunyer juga berfungsi mengisap
bahan bakar dari ruang injector setelah penyemprotan (Gambar 26).
Gambar 26.
Katup penyalur
Dengan demikian
katup penyalur pada pompa injeksi ini menjamin injektor akan menutup dengan
cepat pada saat akhir injeksi, karena untuk mencegah bahan bakar menetes yang
dapat menyebabkan pembakaran awal (pre-ignition) selama siklus pembakaran
berikutnya. Cara kerja katup penyalur dapat dilihat pada gambar 27.
(a) Pada saat awal
penginjeksian, maka katup penyalur pada posisi terangkat dari dudukan, dengan
adanya tekanan bahan bakar yang dipompa keluar dari pompa plunyer. Hal ini
memungkinkan bahan bakar dengan tekanan dialirkan ke nosel injeksi.
(b) Bila tekanan
penyaluran menurun dan pegas katup penyalur menekan katup penyalur ke bawah,
maka relief valve akan menutup hubungan antara ruang penyalur dengan pipa
injeksi dan selanjutnya katup akan masuk ke dalam sampai dudukan bersentuhan
dengan body mencegah menurunnya katup.
Gambar 27.
Cara kerja katup penyalur
Label: Otomotif
2 Komentar:
Mas, mau nanya dong
Kenapa debit Solar yang keluat darinholder delivery valve tidak sama, malah ada yang g keluar Solar sama sekali? Apakah bisa di stel??
bisa mas, setahu saya baik di nozle ataupun bosh pump itu ada bagian uat stelnya. kalo nozle tidak mengeluarkan kabut solar . bisa kemungkinan pertama adalah silinder nozlenya kotor,berkerak,rapat sehingga penyaluran solar terhambat. kemungkinan kedua adalh pada bolt penyetelah yang terlalu kencang ,sehingga solar todak bisa dikeluarkan/disemburkan.termksh
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda