Pendidikan Seumur Hidup
A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup ….
sumber: makalah tugas PSH
“Pendidikan Seumur Hidup” atau “Life-Long Education” bukan “(long life education”) adalah
makna yang seharusnya benar-benar terkonsepsikan secara jelas serta
komprehensif dan dibuktikan dalam pengertian, dalam sikap, perilaku dan dalam
penerapan terutama bagi para pendidik di negeri kita.
Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita
harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak
diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah
“ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti
ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam
ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.
Pendidikan seumur hidup bersifat holistik,
sedangkan pengajaran bersifat spesialistik, terutama
pengajaran yang terpilih dan terinferensikan dalam berbagai bentuk kelembagaan
belajar.
Holistik
memiliki arti lebih mengarah kepada pengutuhan atau penyempurnaan. Manusia
selalu berusaha uintuk mencapai titik kesempurnaan dalam segala hal, namun seberapa
besar usahapun kita tidak akan sampai pada kesempurnaan itu. Karena
kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam.
Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti
telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai
manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi
juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara
universal.
Dalam
Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar
juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya
kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan
hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.
Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari
ayunan sampai liang lahat”.
Belajar
merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua
mempunyai tugas tersebut. Kita
belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau
universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar
menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.
Ø Asas Pendidikan Seumur Hidup
Asas pendidikan seumur hidup merumuskan
bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinu yang bermula sejak
seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia.
Dasar-Dasar Pendidikan Seumur Hidup: 1. Menurut GBHN 1978 dinyatakan bahwa
pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga, sekolah, dan masyarakat sehingga pendidikan seumur hidup merupakan
tanggung jawab keluarga, masyarakat dan
pemerintah..
2. Secara yuridis formal konsepsi pendidikan seumur hidup dituangkan dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN, dengan prinsip-Prinsip pembangunan nasional :
2. Secara yuridis formal konsepsi pendidikan seumur hidup dituangkan dalam Tap MPR No. IV/MPR/1973 jo Tap MPR No. IV/MPR/1978 tentang GBHN, dengan prinsip-Prinsip pembangunan nasional :
a. Pembangunan
nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat
Indonesia (arah pembangunan jangka panjang).
b. Pendidikan
berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan
masyarakat.
c. Konsepsi manusia
Indonesia seutuhnya merupakan konsepsi dasar tujuan pendidikan nasional (UU
Nomor 2 tahun 1989 Pasal 4) yakni pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu luhur,
memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Ø Pendidikan Seumur Hidup Dalam Berbagai Perspektif
Dasar-dasar pemikiran life long
education: 1. Tinjauan ideologis
Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2. Tinjauan ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan menyenangkan
3. Tinjauan sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakan solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6 . Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.
Setiap manusia hidup mempunyai hak asasi yang sama dalam hal pengembangan diri, untuk mendapatkan pendidikan seumur hidup untuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan hidup.
2. Tinjauan ekonomis
Pendidikan seumur hidup dalam tinjauan ekonomi memungkinkan seseorang untuk :
a. Meningkatkan produktivitasnya
b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
c. Memungkinkan hidup dalam lingkunganyang sehat dan menyenangkan
3. Tinjauan sosiologis
Pendidikan seumur hidup yang dilakukan oleh orangtua merupakan solusi untuk memecahkan masalah pendidikan. Dengan orang tua bersekolah maka anak-anak mereka juga bersekolah.
4. Tinjauan Filosofis
Pendidikan seumur hidup secara filosofi akan memberikan dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
5. Tinjauan Teknologis
Semakin maju jaman semakin berkembang pula ilmu pengetahuan dan teknologinya. Dengan teknologi maka pendidikan seumur hidup akan semakin mudah. Begitu pula sebaliknya.
6 . Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
Pendidikan pada dasarnya dipandang sebagai pelayanan untuk membantu pengembangan personal sepanjang hidup yang disebut development. Konseptualisasi pendidikan seumur hidup merupakan alat untuk mengembangkan individu-individu yang akan belajar seumur hidup agar lebih bernilai bagi masyarakat.
Mengapa PSH
diperlukan??????
Alasan keadilan
Terselenggaranya PSH secara meluas di kalangan
masyarakat dapat menciptakan iklim lingkungan yang memungkingkan terwujudnya
keadilan sosial. Masyarakat luas dengan berbagai stratanya merasakan adanya
persamaan kesempatan memperoleh pendidikan. Selanjutnya berarti pula paersamaan
sosial,ekonomi dan politik. Hinsen menunjukkan konteks yang lebih luas yaitu
dengan terselenggaranya PSH yang lebih baik akan membuka peluang bagi
perkembangan nasional untuk mencapai tingkat persamaan internasional
(cropley:33). Dalam hubungan ini Bowle mengemukakan statemen bahwa PSH pada prinsipnya dapat mengeliminasi peranan
sekolah sebagai alat untuk melestarikan ketidakadilan sosial (cropley:33).
Alasan ekonomi
Persoalan PSH dikaitkan dengan biaya penyelenggaraan
pendidikan,produktivitas kerja, dan peningkatan GNP. Di negara sedang berkembang
biaya untuk perluasan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan
pendidikan hampir-hampir tak tertanggulangi. Di satu sisi tantangan untuk
mengejar keterlambatan pembangunan dirasakan, sedangkan di sisi lain
keterbatasan biaya dirasakan menjadi penghambat. Tidak terkecuali di negara
yang sudah maju teknologinya yaitu dengan munculnya kebutuhan untuk memacu
kualitas pendidikan dan jenis-jenis pendidikan.
Alasan perkembangan IPTEK
Bahwa sudah dijelaskan bahwa betapa luasnya pengaruh
perkembangan Iptek dalam semua sektor pembangunan. Meskipun diakui bahwa
pengaruh tersebut di dalam dunia pendidikan belum sejauh yang terjadi pada
dunia pertanian, industri,transportasi dan komunikasi, namun intervensinya di
dalam dunia pendidikan telah menggejala dalam banyak hal.
Alasan sifat pekerjaan
Kenyataan menunjukkan bahwa perkembangan Iptek di satu
sisi dalam skala besar menyita pekerjaan angan diganti dengan mesin,tetapi tak
dapat dipungkiri di sisi lain juga memberikan andil kepada munculnya pekerjaan
– pekerjaan baru yang menyerap tenaga kerja dan munculnya cara-cara baru untuk
memproses pekerjaan. Akibatnya pekerjaan menuntut persyaratan kerja yang selalu
saja berubah. Untuk dapat tetap menangani pekerjaan yang menuntut persyaratan –
persyaratan baru seseorang harus berkemauan untuk selalu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan secara terus menerus.
B. Karakteristik Dan
Faktor Yang Mempengaruhi PSH
1. Hidup seumur hidup seumur hidup dan pendidikan merupakan tiga
istilah pokok yang menentukan lengkap-lengkap dan makna pendidikan seumur
hidup.
2. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah,
tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
3. Pendidikan seumur hidup tidak berarti sebagai pendidikan orang
dewasa tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan seumur hidup tahap
pendidikan.
4. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola formal baik
kegiatan-kegiatan belajar insidentil.
5. Rumah memainkan peranan pertama peran yang paling halus dan
sangat penting mengikuti proses belajar seumur hidup.
6. Masyarakat juga memainkan suatu yang penting dalam sistem
pendidikan seumur hidup.
7. Lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah, universitas dan pusat
latihan tentu mempunyai peranan penting tetapi semuanya itu hanya sebagai salah
satu bentuk lembaga pendidikan seumur hidup.
8. Pendidikan seumur hidup menghendaki keberlanjutan,
kebersambungannya di rensi – dirensi vertikal atau longdinal dari pendidikan.
9. Pendidikan seumur hidup juga menghendaki keterpaduan
dirensi-dirensi horizontal dan kedalam dari pendidikan pada setiap tahap hidup.
10. Bertentangan dengan lembaga/ bentuk pendidikan yang bersifat
elestis pendidikan seumur hidup bersifat universal.
11. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah pendekatan yang dinamis
tentang pendidikan yang membuktikan penyesuaian bahan-bahan dan media belajar
karena dan apabila perkembangan-perkembangan baru terjadi.
12. Pendidikan seumur hidup membolehkan adanya pola-pola dan
bentuk-bentuk artenatif dalam memperoleh pendidikan.
13. Pendidikan seumur hidup mempunyai dua macam komponen besar yaitu
pendidikan umum dan pendidikan profesional.
14. Pendidikan seumur hidup mengandung fungsi-fungsi adaptif dan
inovatif dari individu dan masyarakat yang ada.
15. Tujuan akhir Pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan
meningkatkan mutu hidup.
16. Data 3 persyaratan utama bagi Pendidikan seumur hidup yaitu
kesepakatan motivasi dan edukabilitas (nilai/ mutu)
17. Pendidikan seumur hidup adalah sebuah prinsip perngorganisasian
seumur hidup.
18. Pada tingkat operasional Pendidikan seumur hidup membentuk
sebuah sistem kebutuhan dari semua pendidikan.
2. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi
Pendidikan Seumur Hidup
1.
Keterbatasan Kemampuan Pendidikan Sekolah
Pendidikan sekolah ternyata tidak memenuhi harapan masyarakat terlihat
antara lain:
a. Banyak lulusan yang tidak diserap dalam dunia kerja yang antara lain karena mutunya rendah.
a. Banyak lulusan yang tidak diserap dalam dunia kerja yang antara lain karena mutunya rendah.
b. Daya serap rata-rata lulusan sekolah yang
masih rendah karena pelajar tidak dapat belajar
optimal.
2. Perubahan masyarakat dari peranan sosial globalisasi pembangunan
mengakibatkan perubahan yang cepat dalam masyarakat , dan demikian pula
perubahan-perubahan agar selalu dapat mengikuti perubahan-perubahan sosial
sepanjang hari.
3. Pendayaan sumber yang masih belum optimal
Salah satu masalah
pendidikan dewasa ini adalah kelengkapan sumber yang mendukung
pelaksanaan.
Hal yang perlu dilakukan :
a. Penghematan dan optimalisasi dalam penggunaan sumber yang telah
tersedia bagi pendidikan
b. Perlu digali sumber-sumber baru yang masih terpendam dalam
masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk merencanakan dan peningkatan proses
pendidikan
4. Perkembangan pendidikan luar sekolah yang pesat di zaman moderen,
pendidikan luar sekolah berkembang pesat karena memberikan manfaat kepada
masyarakat.
C. Kerangka Kerja
Teoristis PSH
1.
Secara teoritis PSH terjadi 3 aspek
yaitu hidup, seumur hidup, pendidikan
2. Hidup ada 3 komponen yang berhubungan yaitu individu sebagai
anggota masyarakat dengan mempunyai karakteristik tertentu. Masyarkat yang
merupakan lingkungan hidup sosial yang bentuknya dapat kelompok, psikologis dan
organisasi sosial. Lingkungna fisik atau lingkungan alam, tempat hidup manusia
sebagai individu dan anggota masyarakat
3. Seumur hidup setiap individu manusia mengalami perkembangan
kepribadian, tahap-tahap perkembangan peranan-peranan umum dan unik
4. Pendidikan mencapai dan perubahan tingkah laku setiap individu
melalui hidup. Mencakup 3 komponen yaitu :
§ Landasan pendidikan
§ Cara komunikasi
§ Isi pendidikan, bahan yang diajarkan dalam pendidikan dapat berupa :
ü Stok budaya yang berupa ilmu seni dan
ü
Cita-cita manusia
Adapun Strategi dalam Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan seumur hidup
yang merupakan asas pendidikan dewasa ini, terus diamati baik dinegara maju
ataupun Negara-negara berkembang. Adapun strategi dalam rangka pendidikan
seumur hidup sebagaimana diinventarisasi prof. Soelaiman Joesoef meliputi hal-hal
sebagai berikut :
1.
Konsep-konsep kunci pendidikan
seumur hidup
a. Konsep pendidikan seumur hidup sendiri
a. Konsep pendidikan seumur hidup sendiri
Sebagai
suatu konsep pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan atau ide informasi
untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan.
b. Konsep belajar seumur hidup
Istilah
belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi lah dan kegiatan
ini justru mengarah pada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup
c. Kurikulum yang
membantu pendidikan seumur hidup
Kurikulum
didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah
menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar
seumur hidup
2. Arah pendidikan seumur hidup
a. Pendidikan seumur hidup kepada
orang dewasa
Sebagai generasi penerus para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “Staf Interes” yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa
Sebagai generasi penerus para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “Staf Interes” yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa
b. Pendidikan seumur hidup
bagi anak
Pendidikan seumur hidup bagi anak merupakan sisi lain yang perlu
memperoleh perhatian dan pemenuhan karena anak akan menjadi “Tempat Awal” bagi
orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangan. Pendidikan seumur
hidup merupakan salah satu prinsip pendidikan Islam. Menuntut ilmu hukumnya
Fardlu ‘Ain, yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim selama hidupnya
pendidikan Islam bisa dilaksanakan dimana saja, tidak hanya ruang kelas saja
tapi dialam terbuka juga bisa .
1. Sebuah sistem PSH komponen Sistem PSH
a. Tujuan sistem PSH
b. Asumsi sistem PSH
c. Prinsip sistem pengembangan sistem PSH : bentuk belajar
d. Pendidikan umum yang berupa format maupun informal
e. Pendidikan profesional
2. Sistem belajar dirumah, sekolah dan masyarakat, sistem belajar
mencangkup dua komponen yaitu :
Perencanaan
: Pemasukkan tenaga bahan
Keuangan
: Sistem evaluasi
Administrasi
: Reset
Tekonologi pendidikan
1. Tujuan pengajaran dan penilaian kurikulum
2. Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
3. Kurikulum
Strategi
dan proses belajar
o
Belajar, Belajar Bersama, dan
Belajar Sendiri
4. Media dan bahan ajar
5. Bimbingan
6. Evaluasi belajar
o Evaluasi eksternal dan Evaluasi Sendiri
E. Implikasi Konsep
PSH Bagi Pendidikan Sekolah, fungsi dan
tujuan sendiri
Dengan diterimanya konsep PSH
sebagai konsep dasar pendidikan maka berarti sifat kodrati pendidikan
yaitu upaya untuk memeperoleh bekal untuk mengatasi hidup sepanjang hidup lebih
menembus dan menjiwai penyelenggaraan semua sistem pendidikan yang ada, yang
sudah melembaga maupum belum. Pendidikan berlangsung dari bayi atau balita
sampai dengan pendidikan diri sendiri pada manula. Seperti yang telah
dijelaskan terdapat ciri-ciri khas PSH,yang diharapkan menjiwai pendidikan masa
kini dan pada masa mendatang.
Ciri-cir yang
dimaksud adalah:
a)
PSH menghilangkan tembok
pemisah antara sekolah dengan lingkungan kehidupan nyata di luar sekolah.
b)
PSH menempatkan kegiatan
belajar sebagai integral dari proses hidup yang berkesinambungan,sedangkan
bersekolah hanya merupakan sebagian dari keseluruhan proses belajar yang
dialami oleh seseorang selama hidupnya. Porsi belajar di sekolah jauh lebih
kecil dibanding dengan porsi keseluruhan proses belajar sepanjang hidup 1 : 4
c)
PSH lebih mengutamakan
pembekalan sikapdan metode dari pada isi pendidikan. PSH yakin bahwa isi pendidikan senantiasa akan
berubah. Pendidikan yang mengutamakan pemberian bekal isi sifatnya statis dan
akan dilanda keusangan. Yang lebih pokok bukan masalah apa yang harus
dipecahkan melainkan bekal dasar apa dan cara pemecahan yang bagaimana harus
tetap disiapkan.
d)
PSH menempatkan peserta didik
sebagai individu yang menjadi pelaku utama di dalam proses pendidikan , yang
mengarah kepada pendidikan diri sendiri,autodidak yang tidak kreatif,teku,
bebas dan bertanggung jawab,tabah dan tahan bantingan,da yang sejalan dengan
penciptaan masyarakat gemar belajar.
Di samping ciri –
ciri tersebut yang menjadi alasan mengapa PSH perludigalakkan adalah juga:
a)
Pada hakikatnya belajar
berlangsung seumur hidup
b)
Sekolah btradisional tidak
dapat memberikan bekal kerja yang coraknya semakin tidak menentu dan cepat
berubah.
c)
Pendidikan masa balita
punyabperanan penting sebagai fondasi pembentukan kepribadian dan bagi
aktualisasi diri. Sekolah tidak dapat mengisi pendidikan dinmasa balita ini.
d)
Sekolahtradisional mengganggu
pemerataan keadilan untuk memperoleh kesempatan berpendidikan.
e)
Biaya penyelenggaraan sekolah
tradisional sangat mahal.
Sebagai kesimpulan
dapat dikemukakan bahwa:
Menurunnya posisi
penting keluarga sebagai lembaga pendidikan, pergeseran peran remaja, dan orang
dewasa hubungan sosialnpekerja dengan pemimpin, mneingkatnya emansipasi wanita
dan berubahnya konsepsi pria sebagai pencari nafkah, semuanya membawa implikasi
pada keharusan akan perlunya penyesuaian diri pada kedua belah pihak dalam
menghadapi kemajuan. Untuk itu perlu adanya model baru pelayanan yang dapat
membekali semua pihak untuk terus menerus menggalang diri guna mengatasi tantangan
zaman. Model pelayanan yang dimaksud adalah pendiidikan seumur hidup.
ü Pendidikan sekolah ialah salah satu tangga dari kesleuruhan proses
pendidikan yang berlangsung
ü Pendidikan sekolah adalah pendidikan untuk mengembangkan semua aspek
kepribadian, baik kognetif, efektif maupun keterapan
ü Tujuan pendidikan sekolah tidak hanya, menguasai pelajaran, tetapi
dapat menggunakan apa yang telah dipelajari, pendidikan sekolah hendaknya
bertujuan agar siswanya :
· Menyadari perlunya belajar
seumur hidup dalam usaha mempertahankan dan meningkatkan kualitas-kualitas
hidup dalam masyarakat
· Meningkatkan kemampuan belajar
atau educability
· Memadukan pegalaman belajar
disekolah, dengan pengalama diluar sekolah
Program pendidikan
sekolah :
1. Kegiatan pendidikan hendaknya terdiri atas kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler
2. Kegiatan sekolah hendaknya campur antra studi dan belajar
3. Kegiatan sekolah hendaknya malam tertuju dan mengutamakan
kegiatan belajar sendiri dan membina diri sendiri
4. Proses pendidikan atau kegiatan belajar mengajar hendaknya tidak
hanya melalui satu jalur pengalaman belajar. Hal ini dapat dicapai dengan jalan
Ø Menggunakan berbagai sumber belajar
Ø Learning resaosces
Ø Guru memposisikan diri sebagai contoh (fisik sifat dan motivasi)
menggunakan berbagai alat bantu mengajar learning aids
Label: Pendidikan
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda