Sistem Kelistrikan Body
Gambar 2. Komponen kelistrikan body
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikan body adalah
sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada
pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan
indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri
sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan
lain-lain.
Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
- Lampu KepalaLampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
Gambar 3. Komponen lampu kepala
- Lampu KotaLampu
kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri
dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah
bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan
cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk
dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .
Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring
Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:Nama KomponenDaya Lampu. .4 buah bola lampu kota
. .2 buah bola lampu plat Nomor
. .2 buah bola lampu instrumen. .4 X 8 Watt = 32 Watt
. .2 X 3 Watt = 6 Watt
. .2 X 3 Watt = 6 Watt
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper. - Lampu Tanda BelokLampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu
. .1 bola lampu kiri depan
. .1 bola lampu kiri belakang
. .1 bola lampu kanan depan
. .1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.
Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).
Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan.
Perbedaan kedua sistem tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampu hazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak. - Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang.
Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
Gambar 6. Switch rem - Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt.
Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak βONβ ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
- BateraiBaterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current)
pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan
sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai
tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40β70 AH (Ampere Hour).Gambar 9. BateraiBaterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
- Kunci Kontak (Switch)
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).Gambar 10. Kunci kontakKunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start - SaklarGambar 11. Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
- Sekring (fuse)Sekring
adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban
arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan
pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan
adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan
yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi
hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis
sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis
filamennya.Gambar 13. Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
- Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.Gambar 14. Detail flaser (a) dan foto flaser (b) - Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaitu relay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.Gambar 15. Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay (c) - Kabel PenghubungKabel
adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu
dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi
isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas
berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung
pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar,
berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus
yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.Gambar 16. Jenis kabel
Rangkaian Sistem Kelistrikan Body
Rangkaian Lampu Kepala
Keterangan:
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
. . 1. Lampu kepala kiri
. . 2. Lampu kepala kanan
. . 3. Relay lampu kepala jarak dekat
. . 4. Relay lampu jarak jauh
. . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh
. . 6. Saklar utama
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
Rangkaian Lampu Kota
Keterangan :
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
. . 1. Lampu kota kanan depan
. . 2. Lampu kota kiri depan
. . 3. Lampu kota kiri belakang
. . 4. Lampu kota kanan belakang
. . 5. Relay
. . 6. Saklar
. . 7. Sekring
. . 8. Fuse link
. . 9. Bateray
Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard
Gambar 18. Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan :
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
. . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang)
. . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang)
. . 3. Saklar lampu Hazzard
. . 4. Saklar lampu tanda belok
. . 5. Flasher (pengedip)
. . 6. Sekring lampu tanda belok
. . 7. Sekring lampu Hazzard
. . 8. Kunci kontak
. . 9. Lampu kontrol tanda belok
Rangkaian Lampu Rem
Gambar 19. Rangkaian Lampu rem
Keterangan:
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem
. . 1. Lampu Rem kiri
. . 2. lampu rem kanan
. . 3. Switch
. . 4. Sekring
. . 5. Baterai
. . 30. Arus dari Baterei
. . 54. plus baterai
. . 55. lampu rem
Sumber : m-Edukasi.net
Label: Otomotif
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda