Senin, 23 Januari 2023

P1659 ETCS CONTROL RELAY OFF MALFUNCTION

Honda Brio tahun pembuatan 2019

Mengalami kerusakan tidak bisa di gas


Saat menggunakan scantool muncul kode kerusakan ETCS CONTROL RELAY OFF MALFUNCION.

Penyelesaian:

masalah P1659 ETCS CONTROL RELAY OFF MALFUNCTION

Pemeriksaan pada wiring etcs >>>> tidak ada masalah

Dilakukan erase data pada scantool masih muncul lagi

Referensi dari mekanik dan bengkel kemungkinan dari busi yang tidak sesuai dengan spesifikasi

Informasi dari pemilik habis ganti busi 5 bulan yang lalu

>>> eksekusi<<<

Ganti Busi original kode busi sesuai dengan bawaan kendaraan.

akhirnya masalah bisa teratasi

Terimakasih.


P1659 ETCS CONTROL RELAY OFF MALFUNCTION


Label:

Jumat, 27 November 2020

Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan

Mengevaluasi kesesuaian hasil produk dengan rancangan

 


 1.    Pengertian Evaluasi Produk

 Sebuah perusahaan yang mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi tentu harus melakukan evaluasi terhadap produknya sebelum diluncurkan ke pasaran.Untuk menghasilkan barang yang bermutu,perusahaan harus menentukan standar kualitas secara jelas.Pentingnya melakukan evaluasi produk agar perusahaan bisa memantau setiap kerusakan produk kemudian dicari penyebabnya dan segera dilakukan perbaikan.

 

Evaluasi produk adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang akan dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir,diperbaiki,dimodifikasi,ditingkatkan atau dihentikan

Adapun factor yang biasa dipakai dalam mengevaluasi kepuasan produksi manufaktur menurut Garvin dalam Lovelock (1994),antara lain meliputi aspek sebagai berikut :

a)       Reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.Dalam hal ini konsumen melihat kinerja ( performance ) karakteristik operasi pokok dari produk inti yang dibeli.

b)       Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan ( features ) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap yang merupakan fasilitas tambahan yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan pengembangan.

c)       Kehandalan ( reliability ),yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal digunakan.Berkaitan dengan kemungkinan suatu produk melaksanakan fungsinya secara berhasil dalam waktu tertentu dibawah kondisi tertentu.

d)      Kesesuaian dengan spesifikasi ( conformance to specification ),yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan.

e)        Daya tahan ( durability ) berakaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat digunakan.Biasanya karakteristik ini berhubungan dengan ukuran masa pakai suatu produk

f)       Kemampuan pelayanan (serviceability),merupakan karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan kompetensi,kenyamanan,mudah direspirasi serta penanggulangan keluahan yang memuaskan.

g)       Estetika ( estebility ) merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi atau pilihan pribadi.

h)      Kualitas yang dirasakan ( perceived quality ) bersifat subjektif,berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengonsumsi produk tersebut seperti meningkatkan harga diri,biasanya merupakan karakteristik yang berhubungan dengan reputasi. 

2.      Penentuan Kualitas Produk dan Pengendalian Mutu Produk

Adapun standar dari kualitas suatu produk ditetapkan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

a.      Kualitas produk pesaing

Minimal perusahaan menghasilkan produk dengan kualitas yang sama dengan pesaingbahkan sedapat mungkin lebih baik dari produk pesaing.

b.      Manfaat akhir dari produk

Apakah produk tersebut sebagai produk akhir atau produk perantara untuk diproduksi lebih lanjut

c.       Keseimbangan antara harga dan kualitas

Perusahaan harus menyesuaikan harga jual dengan kualitas produk.Konsumen tidak akan segan membeli dengan harga tinggi,bila kualitas dari produk yang dibelinya memang terjamin atau berkualitas super.

Pengendalian mutu terhadap produk tentu sangat diperlukan.Pengendalian mutu atau quality control adalah proses penilaian dan pengawasan kualitas atas hal-hal yang berkaitan dengan produksi.ISO 9000 mendefinisikan pengendalian mutu sebagai “Bagian dari manajemen kualitas yang berfokus pada pemenuhan standar kualitas suatu produk”.

 

3.  Pendekatan Pengendalian Kualitas Produk

Pengendalian kualitas bertujuan untuk mencegah terjadinya penyimpangan-penyimpangan,baik bahan,tenaga,waktu maupun kualitas barang jadi serta untuk memperbaiki kesalahan – kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya,pada saat maupun setelah proses produksi.Pengedalian kualitas umumnya dilakukan dengan menggunakan tiga pendekatan yaitu sebagai berikut:

a.      Pendekatan Masukan

Kualitas suatu produk akhir sangat ditentukan oleh kualitas masukan ( input) produksi,baik bahan baku atau pendukung,tenaga kerja,maupun peralatan produksi yang digunakan.Pengendalian kualitas berdasarkan pendekatan masukan adalah pengendalian dengan cara menetapkan standar yang sangat ketat terhadap spesifikasi bahan baku diperiksa secara cermat,tenaga kerja yang digunakan diseleksi secara ketat serta fasilitas atau perlengkapan produksi dipilih secara cermat.

 

b.      Pendekatan Proses

Pendekatan ini dilakukan melalui pengendalian yang ketat terhadap standar proses produksi yang dijalankan.Sebelum melakukan proses produksi setiap pekerja terlebih dahulu diberikan pedoman pelaksanaan proses produksi yang harus mereka pahami dengan baik sehingga mereka bekerja sesuai pedoman.Di samping itu setiap pekerja berusaha untuk meminimalisasi penyimpangan dan setiap kerusakan peralatan produksi segera diperbaiki.

 

c.       Pendekatan Keluaran

Pendekatan ini dilakukan dengan melihat kesesuaian produk akhir dengan pesanan atau standar yang telah ditetapkan,yaitu dengan melihat dan memeriksa sampel produk.Di samping itu pengendalian dengan pendekatan ini juga dilakukan terhadap fasilitas penyimpangan produk akhir,setiap produk akhir ( keluara ) akan diperiksa untuk melihat kesesuiaannya dengan standar yang telah ditetapakan sebelumnya yaitu yang disebut dengan sampel produk.

 

4.  Manfaat Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas bagi perusahaan memiliki manfaat sebagai berikut:

a.   Tercapainya efesiensi,dikarenakan tidak ada pemborosan bahan baku atau pendukung,waktu dan tenaga kerja.

b.      Menekan biaya,sehingga biaya rata-rata dan harga jual menjadi rendah.

c.       Meningkatkan penjualan,disamping karena harga jual relative rendah juga kerena kualitas barang yang terjamin.

d.      Manfaat bagi konsumen adalah konsumen merasa puas karena memperoleh barang/produk yang berkualitas dengan harga yang bersaing.

5.  Langkah Melakukan Evaluasi Kualitas Produk

Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil perusahaan dalam melakukan evaluasi produk,antara lain:

a. Evaluasi pada kualitas produk,yai41tu dengan melakukan pengendalian mutu atau quality control,mencari cacat produk dan segera melakukan perbaikan.Pengendalian kualitas produk dilakukan yaitu dengan cara mengidentifikasi kerusakan produk,mencari penyebab kerusakan dan usaha untuk melakukan perbaikan. Perusahaan perlu menentukan standar kerusakan produk maksimal dua persen.

b. Evaluasi terhadap persepsi karyawan.Mengevaluasi persepsi karyawwan dan para manajer terhadap kualitas juga mengevaluasi tingkat komitmen para karyawan dan manajer terhadap kualitas.

c.     Evaluasi tingkat kerusakan produk.Evaluasi ini dilakukan untuk mencari penyebab terjadinya kerusakan,seperti kualitas bahan yng digunakan tidak sesaui dengan standar,keteledoran karyawan yang disebabkan kurangnya pengawasan atau mesin yang sudah tidak layak pakai.

     Setelah diperoleh hasil dari analisis tersebut dapat digunakan sebagai evaluasi terhadap strategi bisnis perusahaan yang telah mecanangkan kebijakan mutu barang yang dihasilkan oleh perusahaan,termasuk kebijakan tingkat kerusakan barang.

 


Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa

 Menganalisis prosedur pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa




        Pengujian produk baru bertujuan untuk memberikan penilaian yang lebih rinci tentang peluang sukses produk baru, mengidentifikasi berbagai penyesuaian akhir yang diperlukan untuk produk, dan menetapkan berbagai elemen penting dalam program pemasaran yang akan dipakai untuk memperkenalkan produk dipasar. Terdapat 4 (empat) kegiatan dalam pengujian produk baru, yaitu sebagai berikut:

1.      Technical Testing (Pengujian Teknis)

Yaitu dengan cara menciptakan prototipe yang merupakan approximation (perkiraan) produk akhir. Pengujian atas kinerja produk prototipe sanggup menghasilkan sejumlah isu penting wacana product shelf life (usia pajang produk), tingkat keusangan produk, problem yang timbul dari pemakaian atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan penggantian, dan jadwal pemeliharaan yang tepat. Masing-masing dari jenis isu tersebut sanggup memiliki dampak biaya terhadap pemasaran produk. Contohnya menyerupai estimasi usia pajang produk sanggup besar lengan berkuasa terhadap frekuensi dan biaya pengiriman. Lalu kemungkinan adanya problem penggunaan yang signifikan sanggup menjadikan perlunya pelengkap isu labeling, periklanan, dan sebagainya.

 

 

2.      Pengujian Preference and Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)

Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen yang akan dirancang dalam planning pemasaran serta untuk menciptakan tafsiran penjualan awal produk baru. Secara umum terdapat dua cara utama yang dibutuhkan dalam tipe pengujian ini, yaitu pertama meminta konsumen untuk menggunakan sebuah produk selama jangka waktu tertentu, dan kemudian mereka diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan yang bekerjasama dengan preferensi serta kepuasan mereka. Kedua, melaksanakan "blind test" yang sedemikian rupa sehingga konsumen sanggup membandingkan banyak sekali macam alternatif produk tanpa mengetahui nama merek atau produsennya. Pada dasamya, pengujian preferensi dan kepuasan akan mengatakan sejumlah manfaat pokok, antara lain sebagai berikut:

 

a.       Uji preferensi kasatmata dan uji teknis sanggup mengatakan dasar klaim yang obyektif untuk keperluan promosi, terlebih apabila perusahaan ingin menyajikan superioritas dalam hal persepsi konsumen atas keunggulan spesifik pada produk perusahaan dari pada pesaing.

 

b.      Estimasi tingkat pembelian ulang sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka panjang. Oleh alasannya itu hasil yang kurang elok pada uji ini sanggup berakibat pada penghapusan peluncuran produk maupun perancangan ulang produk baru.

 

c.       Meskipun penerimaan pasar atas produk gres ditentukan oleh semua elemen kegiatan pemasaran, tetapi banyak sekali kasus memperlihatkan bahwa skor yang tinggi dalam dimensi kinerja produk menggambarkan bahwa ilham produk yang bersangkutan sebaiknya dilanjutkan pada tahap pengembangan produk gres selanjutnya.

 

d.      Uji preferensi pada umumnya sanggup mengatakan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi produk.

 

3.      Simulated Test Markets atau Laboratory Test Markets (Pengujian Pasar Simulasi)

Yaitu mekanisme riset pemasaran yang dibuat untuk mengatakan gambaran yang murah dan cepat wacana pangsa pasar yang sanggup diharapkan dari produk baru. Beberapa model yang sanggup digunakan antara lain BASES, DESIGNOR, ASSESSOR, dan LITMUS.

 

4.      Test Markets (Pengujian Pasar)

Yaitu perusahaan akan memperlihatkan sebuah produk untuk dijual diwilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin sanggup mewakili keseluruhan pasar dimana produk itu nantinya akan dijual. Secara prinsip, terdapat perbedaan yang signifikan antara metode pengujian pasar untuk produk konsumen dan produk bisnis/industrial. Didalam pengujian produk konsumen, perusahaan akan berusaha mengestimasi empat variabel, yakni product trial (percobaan produk), first repeat (pengulangan pembelian pertama), adopsi produk, serta frekuensi pembelian. Tentunya perusahaan menginginkan bahwa semua variabel-variabel tersebut memperlihatkan tingkat yang tinggi. Metode pokok untuk menguji pasar produk konsumen, ialah sebagai berikut:

 

a.       Sales Wave Research

Dalam metode sales wave research, konsumen yang pada awalnya mencoba sebuah produk secara gratis ditawarka lagi produk tersebut atau produk pesaing, dengan harga yang lebih murah. Kemudian perusahaan akan memperhatikan berapa kali konsumen menentukan produk perusahaan serta tingkat kepuasan mereka. Metode ini juga meliputi perjuangan untuk mempresentasikan pada konsumen satu ataupun beberapa konsep iklan dalam bentuk garang untuk mengamati dampaknya terhadap pembelian ulang.

 

b.      Simulated Test Marketing

Metode ini memerlukan 30 hingga 40 pembeli yang qualified dipusat pertokoan ataupun tempat-tempat lainnya. Perusahaan akan menanyakan beberapa hal kepada mereka, bekerjasama dengan awareness dan preferensi mereka terhadap banyak sekali merek pada jenis produk tertentu. Mereka sanggup saja diundang untuk menyaksikan iklan singkat, termasuk didalamnya yang sudah populer ataupun yang masih baru. Lalu dalam penayangan iklan tersebut disisipkan iklan produk baru. Kemudian konsumen akan diberi sejumlah uang kemudian diminta untuk tiba ke sebuah toko khusus dimana mereka sanggup membelanjakan uang yang sudah diberikan tersebut sesuai kebutuhan.

 

Perusahaan kemudian mengamati dan memperhatikan jumlah konsumen yang membeli merek gres dan merek pesaing. Data ini akan mengatakan citra wacana efektivitas iklan mereka atas iklan pesaing. Konsumen kemudian diminta mengutarakan alasan-alasan mereka membeli ataupun tidak membeli. Lalu kemudaian beberapa ahad sehabis itu mereka akan diwawancarai kembali melalui telepon untuk menentukan sikap mereka atas produk tersebut, kepuasannya, penggunaannya, dan minatnya untuk membeli kembali, dan ditawari kesempatan untuk membeli kembali produk yang bersangkutan.

 

c.       Controlled Test Marketing

Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menguji dampak faktor dalam toko dan iklan terbatas pada sikap pembelian konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung. Sampel konsumen akan diwawancarai untuk mendapatkan kesan mereka terhadap produk yang bersangkutan. Perusahaan tidak harus mengatakan pecahan penjualan, menggunakan wiraniaga mereka sendiri, atau`membeli jaringan distribusi. Tetapi metode ini tidak sanggup mengatakan isu wacana cara membujuk distributor biar mau menjual produk gres perusahaan.

 

d.      Test Markets

Uji pasar adalah cara utama dalam menguji sebuah produk baru dalam situasi yang sama dengan yang nantinya akan dihadapi dalam peluncuran produk yang bersangkutan. Perusahaan umumnya akan bekerja sama dengan perusahaan riset dalam menentukan kota dimana wiraniaga perusahaan nantinya akan mencoba membujuk para distributor biar bersedia untuk menjual produk perusahaan. Perusahaan melakuan promosi dan periklanan sama dengan yang akan dilaksanakan dalam pemasaran secara nasional. Biaya yang nantinya dibutuhkan tergantung pada jumlah kota, lama pengujian, serta jumlah data yang diinginkan perusahaan.

 

Melalui uji pasar akan didapatkan beberapa manfaat, diantaranya ialah mengatakan prediksi yang sanggup mendapatkan amanah wacana penjualan dimasa yang akan datang, pengujian awal terhadap planning pemasaran, mengetahui kekurangan produk, menerima citra banyak sekali problem potensial dalam jaringan distribusi, dan menerima pemahaman lebih baik mengenai sikap banyak sekali segmen pasar.

 Sementara, produk bisnis juga mendapatkan manfaat dari uji pasar, dimana pengujiannya bervariasi tergantung dari jenis barangnya. Barang industri yang mahal dan menggunakan teknologi gres pada umumnya menjalani pengujian Alpha dan Beta. Pengujian Alpha ialah pengujian produk dengan tujuan mengukur serta meningkatkan kinerja, rancangan, keandalan, dan biaya operasi produk. Apabila hasil pengujian alpha baik, maka perusahaan akan melanjutkannya dengan melaksanakan pengujian Beta dengan mengundang para konsumen potensial biar sanggup melaksanakan pengujian secara belakang layar ditempat mereka sendiri.

 

Metode uji pasar lainnya ialah memperkenalkan produk bisnis gres dalam pekan raya dagang. Produk gres industrial juga sanggup diuji ditempat pajangan distributor atau dealer. Cara lain yang sanggup ditempuh ialah uji pemasaran, dimana perusahaan menciptakan pasokan produk dengan jumlah terbatas dan diserahkan pada wiraniaga untuk dijual didaerah geografis yang terbatas dengan santunan katalog, promosi, dan sebagainya. Melalui cara demikian, administrasi akan sanggup mempelajari apa saja yang mungkin terjadi dalam pemasaran dengan skala penuh serta mengatakan isu yang lebih lengkap dalam memutuskan komersialisasi produk yang bersangkutan.

Kamis, 26 November 2020

Proyeksi Piktorial

 Proyeksi Piktorial (Fungsi dan Cara Menggambar)


Untuk mendapatkan gambar benda tiga dimensi pada sebuah bidang datar maka proyeksi piktorial terdiri dari beberapa jenis. Setiap jenis proyeksi piktorial memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Oleh karena itu penggunaan setiap jenis proyeksi piktorial berdasarkan kebutuhan pada gambar teknik.
Setiap jenis proyeksi piktorial memiliki aturan gambar yang berbeda-beda. Oleh karena itu cara membuat proyeksi piktorial harus berdasarkan aturan. tersebut. Hal ini bertujuan agar proyeksi piktorial yang digambar mampu menggambarkan benda tiga dimensi secara nyata.

Pada umumnya proyeksi pada gambar teknik dibagi dua yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi orthogonal. Namun untuk memperdalam pembahasan maka yang dibahas pada artikel berikut ini adalah proyeksi piktorial. Apa fungsi dari proyeksi piktorial? Apa saja jenis proyeksi piktorials-? Bagaimana cara membuat proyeksi piktorial? Semua akan dibahas pada artikel berikut ini.

Fungsi Proyeksi Piktorial

Fungsi Proyeksi piktorial pada gambar teknik adalah untuk memberikan informasi atau gambaran mengenai benda yang memiliki 3 dimensi menjadi dua dimensi pada suatu bidang sehingga dalam proses penggambaran menjadi jelas dan tidak terjadi kesalahan dalam mengintepretasikan.

Jenis Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial terdapat beberapa jenis tergantung darimana memproyeksikan bendanya. Berikut merupakan jenis proyeksi piktorial:

jenis proyeksi piktorial
  1. Proyeksi isometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang menggambarkan benda nyata dengan proyeksi pada garis sumbu x dan y sebesar 30 derajat. 
  2. Proyeksi dimetri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang menggambarkan benda nyata dengan proyeksi pada garis sumbu x dan y sebesar 7 dan 40 derajat. 
  3. Proyeksi miring merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang menggambaran benda nyata atau benda tiga dimensi dengan proyeksi pada garis sumbu x dan y sebesar 0 dan 45 derajat.
  4. Proyeksi perspektif merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial yang meggambarkan benda nyata atau benda tiga dimensi dengan menggunakan garis-garis yang dipusatkan pada suatu titik sehingga didapatkan visual yang sangat baik. 

Cara Membuat Proyeksi Piktorial

Untuk membuat proyeksi piktorial sebenarnya tidak serumit yang dibayangkan. Berikut merupakan cara membuat proyeksi piktorial:

1. Proyeksi Isometri

Proyeksi isometri merupakan proyeksi piktorial yang membentuk sudut pada garis sumbu x dan y sebesar 30 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi isometri sebagai berikut:
  • Sudut yang dibentuk dari sumbu x dan sumbu y berdasarkan dengan garis lurus sebesar 30 derajat.
  • Sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu y sebesar 120 derajat.
  • Panjang sumbu masing-masing baik x, y, dan z memiliki panjang atau skala 1:1 dengan benda yang digambar
Untuk cara membuat gambar proyeksi isometri perhatikan gambar berikut ini:
jenis proyeksi piktorial

2. Proyeksi Dimetri

Proyeksi dimetri merupakan proyeksi dimetri yang membentuk sudut pada garis x dan y sebesar 7 dan 40 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi dimetri sebagai berikut:
  • Sudut yang dibentuk sumbu x dan sumbu y berdasarkan garis sumbu sebesar 7 dan 40 derajat.
  • Sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu y sebesar 133 derajat.
  • Panjang sumbu masing-masing baik x mempunyai skala 1:1, sumbu y 1:2, dan sumbu z 1:1.
Untuk cara membuat gambar proyeksi dimetri perhatikan gambar berikut ini:
jenis proyeksi piktorial

3. Proyeksi Miring atau Proyeksi Oblique

Proyeksi miring atau yang dikenal proyeksi oblique merupakan salah satu proyeksi piktorial yang membentuk sudut pada sumbu x dan sumbu y sebesar 0 dan 45 derajat pada garis sumbu. Ciri-ciri proyeksi miring atau proyeksi oblique sebagai berikut:
  • Sudut yang dibentuk sumbu x dan sumbu y berdasarkan garis sumbu sebesar 0 dan 45 derajat.
  • Sudut yang dibentuk antara sumbu x dan sumbu ya sebesar 135 derajat.
  • Panjang sumbu masing-masing baik sumbu x mempunyai skala 1:1, sumbu y 1:2, dan sumbu z 1:1. Perbandingan dengan ukuran benda yang asli.
Untuk cara membuat gambar proyeksi miring atau oblique perhatikan gambar berikut ini:
jenis proyeksi piktorial

4. Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif merupakan salah satu proyeksi piktorial yang menggunakan titik-titik hilang untuk mendapatkan persepsi secara visual dengan cara membuat sebuah objek terlihat pada mata berdasarkan sifat spasial, atau dimensi, serta posisi mata relatif terhadap objek. Hal ini menyebabkan gambar terlihat seperti nyata. Namun untuk gambar teknik, proyeksi perspektif jarang digunakan. Proyeksi perspektif terdiri dari beberapa jenis. Berikut merupakan jenis proyeksi perspektif:
  • Proyeksi perspektif satu titik hilang
  • Proyeksi perspektif dua titik hilang
  • Proyeksi perspektif tiga titik hilang
Untuk cara membuat gambar proyeksi perspektif perhatikan gambar berikut ini:
jenis proyeksi piktorial
Diatas merupakan pembahasan mengenai proyeksi piktorial. Pembahasan mulai dari fungsi proyeksi piktorialjenis proyeksi piktorial, dan cara membuat proyeksi piktorial.


SELAMAT BELAJAR!!!

Label: , ,

Gambar Konstruksi Geometris Berdasarkan Bentuk Konstruksi

 

Gambar Konstruksi Geometris Berdasarkan Bentuk Konstruksi


Konstruksi geometris adalah gambar bentuk tertentu yang terukur dan dapat didefinisikan. Fungsi dari konstruksi geometris yaitu untuk membantu dalam menyelesaikan gambar teknik.

Jenis konstruksi geometris yang digunakan pada gambar Teknik yaitu :

  • Garis tegak lurus
    Cara membagi garis menjadi dua sama panjang dengan menggunakan garis yang tegak lurus.
  • Membagi sudut
    Cara membagi dua sudut agar sama besar satu dengan yang lainnya walaupun sudut tidak yang terbentuk tidak beraturan.
  • Membuat segi lima
    Cara untuk membuat segi lima beraturan yang semua sisinya sama panjang.
  • Membuat segi enam
    Cara untuk membuat segi enam beraturan yang semua sisinya sama panjang.
  • Membuat elipse
    Cara untuk membuat elips yang beraturan sehingga rapi dan presisi.


Cara membuat konstruksi geometris

  • Garis tegak lurus

 

  • Membagi sudut

Membagi sudut dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

  • Buatlah lingkaran sampai memotong pada dua garis sudut yang ada. Beri nama titik A dan titik B.
  • Kemudian dengan menggunakan jangka sorong buatlah lingkaran melalui titik A dan titik B sampai keduanya bersinggungan pada satu titik yang diberi nama titik C.
  • Untuk mendapatkan sudut yang sama besar, maka tinggal menarik garis mulai dari titik 0 sampai titik C. Sudut sudah terbagi menjadi dua sama besar.

 '

  • Membuat segi lima

Cara membuat segilima dengan sisi yang sama yaitu

  • Membuat garis horizontal AB kemudian dibagi menjadi dua dengan garis tegak lurus. Setelah didapatkan garis tegak lurus maka beri nama titik C.
  • Menggunakan jangka untuk membuat lingkaran dengan panjang jari-jari sama dengan panjang AB yang memotong garis tegak lurus dan beri nama titik D. Titik tumpu lingkaran menggunakan titik A dan titik B sehingga nantinya didapatkan titik D yang merupakan persinggungan dari keduanya.
  • Menggunakan jangka untuk membuat lingkaran dengan panjang jari-jari sama dengan AC atau BC sampai memotong garis tegak lurus dan beri nama titik F.
  • Menggunakan jangka untuk membuat lingkaran dengan panjang jari-jari AB melalui titik F dan A sehingga didapatkan titik dari persinggungan dua garis tersebut dan beri nama titik G.
  • Menggunakan jangka untuk membuat lingkaran dengan panjang jari-jari AB melalui titik F dan titik B sehingga didapatkan titik dari persinggungan dua garis tersebut dan beri nama titik H.
  • Hubungkan titik A ke G, dari G ke F, dari F ke H, dan dari H ke B, sehingga didapatkan segilima beraturan.

 

  • Membuat segi enam

Cara membuat konstruksi geometris segi enam adalah :

  • Membuat sebuah lingkaran dengan diameter AB.
  • Buat garis tegak lurus dari garis AB melalui titik O.
  • Kemudian dengan diameter lingkaran yang masih sama seperti saat membuat lingkaran AB, buatlah lingkaran dari titik D dan C sehingga memotong di titik E dan F, juga G dan H.
  • Hubungkan titik-titik D, E, G, C, G, F, dan D dengan garis lurus sehingga saling menutup membentuk segi enam beraturan.

 

  • Membuat elipse

Berikut cara membuat elipse adalah :

  • Buat dua buah lingkaran dengan jari-jari yang berbeda dari pusat sumbu yang sama.
  • Bagilah lingkaran dengan sudut yang sama, kemudian buat garis radial yang memotong kedua lingkaran di titik 1, 2, 3, dstnya, juga 1‟, 2‟, 3‟.
  • Tariklah dari titik 1, 2, 3 dstnya garis sejajar sumbu tegak, demikian juga dari titik 1‟, 2‟, 3‟.garis sejajar sumbu datar, sehingga berpotongan di titik 1”, 2”, 3”.
  • Dari titik 1”, 2”, 3”… sampai titik 15” dihubungkan dengan garis.

SELAMAT BELAJAR !!!

Label: