Sistem Pendingin AC Pada Kendaraan
Sistem Pendingin (Air Conditioner) Kendaraan
Peralatan AC yang ada pada
kendaraan secara garis besar terdiri dari:
Komponen - Komponen Utama AC Mobil meliputi:
Keuntungan kompresor rotari :
*Karena setiap putaran menghasilkan
langkah – langkah hisap dan tekan secara bersamaan, maka momen putar lebih
merata akibatnya getaran/kejutan lebih kecil.
*Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih
kecil & menghemat tempat.
Kerugian:
*Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada
volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor
tidak cukup kuat menahan gesekan.
Kondensor / Kondensator ( condenser )
Berfungsi mendinginkan atau memperkecil
kalor zat pendingin yang telah diberi tekanan oleh kompresor. Pada saat diberi
tekanan kompresor suhu zat pendingin menjadi panas, setelah melewati kondensor
menjadi dingin dan berubah jadi cair.
Receiver Dryer / Drier
Berfungsi menyerap atau mengeringkan uap
air sebagai efek pendinginan zat pendingin dari kondensor.
Katup Ekspansi ( expansion valve )
Berfungsi menurunkan tekanan zat
pendingin dari kondensor sebelum masuk ke evaporator, tujuannya agar zat
pendingin berfungsi optimal menyerap panas di sekitar evaporator. Bentuk
ekspansi ada yang kotak dan kapiler. Hati - hati jangan sembarangan gonta -
ganti atau mencampur jenis zat pendingin, sesuaikan dengan spesifikasi AC anda
agar sistem terhindar dari kerusakan mengingat karakter zat pendingin berbeda -
beda.
Katup Ekspansi ( expansion valve )
berfungsi mengambil panas zat pendingin
agar menjadi lebih dingin serta merubahnya menjadi gas. Sepintas mirip
kondensor cuma evaporator lebih banyak mengambil panas dibandingkan kondensor.
Evaporator diletakkan dalam dashboard mobil dan dilengkapi motor blower atau
kipas peniup untuk menghembuskan udara dingin ke dalam kabin mobil. Agar udara
yang ditiup bersih maka diperlukan filter untuk menyaring kotoran yang ikut
tertiup blower.
Zat Pendingin ( Refigerant )
Dahulu yang umum dipakai adalah freon
jenis R - 12 namun karena merusak lapisan ozon maka diganti dengan jenis R 134a
yang ramah lingkungan. Namun perlu diketahui AC yang didesain menggunakan zat
pendingin R - 12 tidak boleh begitu saja dicampur atau full diganti R 134a
tanpa mengganti beberapa sparepart sistem AC dan jenis oli kompresor. Hal ini
mengingat molekul R 134a lebih kecil dari R - 12. Kalau anda memaksakan
mencampur tanpa mengganti spare part dan oli kompresor maka dipastikan
kompresor macet / rusak serta sering freon habis karena bocor. Oli kompresor R
- 12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7 sedangkan Oli kompresor R134a
adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9.
Proses Kerja AC Kendaraan
Setelah anda mengetahui fungsi dari semua komponen AC mobil, maka selanjutnya mengetahui proses kerja sistem AC mobil sebagai berikut:
- Zat pendingin bertekanan tinggi
dari kompresor berupa gas.
- Zat pendingin yang sudah didinginkan oleh
kondensor berubah bentuk dari gas menjadi cair.
- Zat pendingin yang telah diturunkan tekanannya
oleh katup ekspansi, berubah bentuk menjadi uap.
- Zat pendingin yang telah menyerap panas
pada evaporator berubah bentuk menjadi gas.
- Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan
oleh kompresor sehingga beredar dalam sistem AC,karena adanya tekanan maka
zat pendingin menjadi panas.
- Kondensor akan
medinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi),sementara tekanan zat
pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.
Dengan demikian ac mobil mempunyai fungsi
mengatur suhu udara, mengatur sirkulasi udara, mengatur kelembaban (humidity)
udara, dan mengatur kebersihan udara. Sehingga salah satu dari beberapa
banyaknya perangkat kendaraan yang sangat penting adalah sistem AC pada
kendaraan.
SEMOGA BERMANFAAT
Label: Otomotif
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda