Selasa, 17 November 2020

Pemeriksaan dan Pengujian Baterai

 Pemeriksaan Dan Pengujian Baterai / Aki

1. Pemeriksaan Secara Visual

§  Pemeriksaan pada kondisi kotak baterai untuk mengetahui apakah terdapat keretakan, mengembang atau kebocoran. Keretakan pada baterai dapat mengakibatkan jumlah elektrolit berkurang. Jika elektrolit keluar melalui lubang yang retak dan mengenai bagian sepeda motor dapat mengakibatkan korosi.

§  Pemeriksaan sel baterai dari kemungkinan mengembang akibat overcharging, terjadi kristalisasi, rontok akibat getaran atau karena usia sudah tua dan kualitas baterai yang jelek.

§  Pemeriksaan korosi pada terminal baterai karena uap elektrolit atau panas akibat konektor kendor atau kotor.

§  Pemeriksaan jumlah elektrolit, elektrolit berkurang bisa disebabkan akibat overcharging sehingga terjadi penguapan berlebihan. Jumlah elektrolit harus berada diantara level lower dan upper. Elektrolit yang kurang menyebabkan sel baterai cepat rusak. Elektrolit berlebih menyebabkan tumpah saat baterai panas akibat pengisian atau pengosongan berlebih. Jika elektrolit berkurang drastis periksa dan setel arus pengisian.

§  Pemeriksaan pada kabel akibat menurunnya elastisitas kabel, isolator pecah dan terkelupas karena panas terutama pada bagian di dekat terminal baterai. Kabel baterai biasa digunakan untuk mengaliri arus ke motor starter dengan arus berkisar 250-500 Ampere tergantung motor yang digunakan.

§  Pemeriksaan pada pemegang baterai, pastikan kondisi pemegang baterai dalam kondisi memegang baterai dengan kuat agar tidak terjadi goncangan berlebihan.

2. Pemeriksaan Elektrolit

Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis baterai adalah hidrometer. Berat jenis baterai pada suhu 20⁰C bisa dilihat pada tabel dibawah ini.

 

Tabel : Kondisi Berat Jenis Baterai Pada suhu 20⁰C

Kondisi baterai

Berat Jenis (kg/liter)

Tegangan Sel (Volt)

Penuh

1,27 – 1,28

2,20

Sedang

1,13 – 1, 27

Kosong

1,10 – 1,13

1,75

 

Langkah-langkah dalam pengukuran berat jenis elektrolit :

§  Lepas terminal negatif.

§  Lepas tutup ventilasi baterai.

§  Tempatkan pada wadah agar tidak tercecer.

§  Masukan ujung hidrometer melalui lubang baterai.

§  Pompa hidrometer sampai elektrolit masuk ke dalam hidrometer dan pemberat terangkat.

§  Tanpa mengangkat hidrometer baca berat jenis elektrolit dan temperatur elektrolit baterai.

§  Lakukan hal yang sama untuk sel baterai yang lain

 

Tindakan yang diambil setelah melakukan pengukuran elektrolit dapat dilihat pada tabel berikut.

 Tabel : Hasil Pengukuran Berat Jenis Baterai dan Tindakan

Hasil Pengukuran

Tindakan

≥ 1,28

Tambahkan air distilasi agar berat jenis berkurang.

1,22-1,27

Tidak perlu tindakan.

≤ 1,21

Lakukan pengisian penuh, jika berat jenis masih ≤ 1,21 ganti baterai.

Perbedaan berat jenis antar sel < 0,04

Tidak perlu tindakan.

Perbedaan berat jenis antar sel ≥ 0,04

Lakukan pengisian penuh, jika berat jenis > 0,03 setel berat jenis. Bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai.

 

3. Pemeriksaan Tegangan

Gunakan multitester untuk mengukur tegangan baterai.

§  Bermuatan penuh : tegangan 13,0-13,2 Volt.

§  Bermuatan kurang : tegangan kurang dari 12,3 Volt.

  

4. Pengujian Beban

Alat yang digunakan adalah baterai load tester. Pemeriksaan dilakukan dengan cara memberi beban baterai sebesar 200A selama 15 detik.

§  Kondisi baik bila tegangan baterai lebih dari 9,6 Volt

§  Baterai perlu diisi beberapa saat jika tegangan < 6,5 – 9,6 Volt.

§  Ganti baterai jika tegangan kurang dari 6,5 Volt, karena kemungkinan ada sel baterai yang rusak.

 

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda