Senin, 05 Desember 2011

energi alternatif dari minyak jelantah

Kita  sering menggunakan minyak goreng untuk memasak.  Minyak goreng bekas atau minyak jelantah di rumah jangan dibuang, karena dapat di proses menjadi biodiesel.  Biodiesel ini merupakan bahan bakar alternatif yang didapat dari bahan nabati atau alami sehingga tidak berdampak buruk bagi lingkungan.  Untuk membuat Biodiesel dari jelantah Kita memerlukan berbagai peralatan yang digunakan. Berikut bahan dan peralatan yang dibutuhkan dan cara membuatnya :
Alat dan Bahan :
1.    Minyak Jelantah bekas menggoreng
2.    Methanol 99%
3.    Soda api (NaOH)
4.    Ember plastik
5.    Gelas ukur
6.    Panci
7.    Kompor
8.    Sarung tangan karet
9.    Timbangan
10.    Pompa udara akuarium
11.    Kain katun tipis untuk penyaring
12.    Selang.

Langkah-langkah Pengolahan :
Adapun langkah-langkah untuk membuat Biodiesel dari minyak jelantah ini
1.         Penyaringan.
Penyaringan dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel berukuran besar atau
pengotor yang ada pada minyak. Minyak dipanaskan terlebih dahulu pada suhu sekitar
30-35 C lalu disaring dengan menggunakan saringan kopi atau teh, atau bisa juga
menggunakan kain.
2.         Penghilangan air.
Penghilangan air dalam minyak dilakukan dengan memanaskan minyak pada temperature 120 C sampai tidak ada lagi gelembung. Lalu minyak tersebut didinginkan.
3.         Pengambilan sampel.
Sampel dari bahan baku minyak bekas yang telah mengalami proses penghilangan air,
diambil 1 ml untuk titrasi.
4.         Titrasi.
Titrasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah NaOH yang harus
ditambahkan. Untuk bahan baku minyak baru, langkah titrasi ini tidak diperlukan. Satu
mililiter sampel minyak bekas dilarutkan dalam 10 ml isopropil alkohol, kemudian
dititrasi dengan larutan NaOH 0,1 %. Larutan ditambahkan dengan indikator fenolftalin
beberapa tetes. Volume NaOH yang diperlukan untuk mengubah warna larutan adalah
massa NaOH yang diperlukan.
5.        Pembuatan Natrium Metoksida.
Pembuatan natrium metoksida, 3,0-3,5 gram NaOH diperlukan untuk bahan baku
yang berasal dari minyak baru, dilarutkan dalan gelas kimia yang berisi methanol
sebanyak 10% dari volume minyak. Sedangkan untuk minyak bekas, ditambahkan
dengan jumlah hasil titrasi. Larutan diaduk dengan bantuan pengaduk magnetic
(magnetic stirrer).
6.         Reaksi
Reaksi berlangsung selama 50-60 menit pada temperatur konstan dengan tahap-tahap
yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a.        memanaskan minyak pada temperatur 48-55 C dengan penangas parafin.
b.       melakukan pengadukan dengan menggunakan motor pengaduk pada kecepatan 500 sampai 600 rpm.
c.       setelah 50-60 menit, pemanasan dihentikan, tetapi pengadukan tetap diteruskan selama beberapa menit.
7.         Pengendapan.
Pengendapan gliserin dilakukan dengan cara membiarkan larutan selama 12-20 jam agar terjadi pemisahan antara gliserin dan produk biodiesel. Pengendapan ini dilakukan dalam ruang pemanas atau inkubator pada temperatur diatas 38 C, untuk menjaga agar gliserin tidak memadat.
8.         Pemisahan.
Pemisahan gliserin dengan biodiesel dilakukan dengan bantuan corong pemisah. Jika
sulit untuk dipisahkan, maka semua larutan disertakan untuk reaksi tahap berikutnya.
9.        Pencucian
Pencucian ini bertujuan untuk membersihkan produk biodiesel dari kandungan gliserin, sabun, dan pengotor-pengotor lainnya. Pencucian dilakukan dengan cara menambahkan asam asetat pekat dan aquades pada biodiesel, serta dilakukan dengan bantuan udara tekan atau aerasi selama 5-6 jam. Asam asetat pekat ditambahkan sedikit demi sedikit sampai pH biodiesel netral., sedangkan aquades yang ditambahkan sebanyak ± 50 % dari volume biodiesel. Metoda pencucian ini mengikuti “IDAHO BUBBLE WASHING METHOD” yang telah dikembangkan di Universitas Idaho. Setalah pencucian selama 5-6 jam, larutan dibiarkan selama 12-24 jam sampai air terpisah dari biodiesel. Kemudian dilakukan pemisahan berdasarkan massa jenis dengan menggunakan corong pemisah.
10.    Pengeringan
Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan kandungan air dalm biodiesel. Biodiesel dipanaskan pada suhu 100 C sampai tidak ada lagi gelembung air. Kemudian biodiesel didinginkan.
11.    Bahan pelarut (metoxida)
Dibuat dengan mencampurkan 900 ml methanol dan 21 gram NaOH hingga larut selama 15 menit.
12.    Campurkan metoxida ke dalam ember berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk memakai
sendok plastik selama 30 menit atau campuran sudah merata .
13.    Biarkan 4-12 jam sampai terjadi pengendapan
14.    Pengendapan ditandai dengan dua lapisan berbeda warna dengan lapisan gelap berada di
bawah yang disebut crude gliserin, sedangkan lapisan atas berwarna bening, crude BD
15.    Pisahkan crude biodisel dari crude gliserin lalu masukkan ke ember untuk dicuci dengan
cara mencampurkan air bersih sebanyak dua liter.
16.    Pompakan udara melalui pompa udara akuarium dan biarkan beberapa saat sehingga
muncul warna putih susu
17.    Pisahkan crude biodiesel yang berwarna kuning dengan air warna putih melalui selang
18.    Biodiesel yang telah bening dimasukkan ke panci lalu panaskan hingga 100 derajat beberapa menit agar air dan sisa methanol menguap.
Biodiesel yang telah dipanaskan dan didinginkan dapat langsung dipergunakan untuk mobil maupun mesin diesel industri.

sumber: google.com

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda